Palu, Alkhairaat.com – Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Lingkar Studi Aksi Dan Demokrasi Indonesia, menggelar unjuk rasa di depan KPU dan Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat, (01/03/2024).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk belasungkawa dan prihatin terhadap meninggalnya Puluhan KPPS dan Petugas Pemilu lainnya di Indonesia.
Dalam penjelasannya Koordinator Lapangan (Korlap) Riski Djalil mengungkapkan bahwa setiap pelaksanaan pemilu terdapat petugas yang mininggal dunia.
“Pemilu 2019 Total ada 894 orang yang meninggal, pemilu 2024 ini hingga kita berdasarkan data Kementerian Kesehatan Total sudah ada Sekitar 98 orang petugas pemilu yang meninggal dan Ribuan yang masih dalam keadaan Sakit,” ungkap Riski.
Berdasarkan kejadian tersebut menurutnya perlu dilakukan evaluasi dari berbagai lini sehingga hal demikian tidak terulang kembali.
“Tentunya ini harus menjadi bahan Evaluasi kedepannya untuk KPU dan MK agar dapat merevisi Aturan yang sudah dibuat Hari ini sehingga Pesta Demokrasi di Indonesia ini tidak akan menimbulkan Korban Lagi” ucap Korlap.
Selain itu masa aksi juga meminta perhatian yang khusus kepada penyelenggara terhadap petugas yang telah meninggal dunia.
“Melalui ini juga kami meminta agar Pemerintah dan KPU untuk betul-betul memperhatikan Para Petugas Pemilu yang telah meninggal dunia karena mereka adalah ujung tombak dari pelaksanaan pemilu dan sebagai pejuang Demokrasi,” tambahnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah bekerja secara maksimal dalam mensukseskan pemilu 2024.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Penyelenggara Pemilu KPU, Bawaslu dan Pihak-pihak lainnya Seperti POLRI, TNI Kejaksaan yang Sudah Bekerja Maksimal dalam mensukseskan Pemilu 2024 serta masyarakat yang sudah menggunakan Hak pilihnya pada Pemilu Tahun Ini,” tutup Riski.(MTG)
