Home Alkhairaat Tanggapi Permintaan Maaf, Ketum KNPI Muhammad Ryano Panjaitan Undang Gus Fuad ke...

Tanggapi Permintaan Maaf, Ketum KNPI Muhammad Ryano Panjaitan Undang Gus Fuad ke Palu

162
0
SHARE
Foto ketum KNPI bersama putri Guru Tua Syarifah Sida aljufri

Palu, Alkhairaat.com – Komentar Gus Fuad Plered terhadap Habib Idrus bin Salim al-Jufri yang belakangan ini menuai kontroversi turut ditanggapi oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemudia Indonesia ( DPP KNPI), Muhammad Ryano Panjaitan.

Dalam pandangannya, inisiatif Gus Fuad yang menyatakan permohonan maaf secara terbuka lewat kanal Youtube-nya patut mendapatkan apresiasi.

“Sebagai pribadi yang pernah nyantri di Ponpes Alkhairaat Dolo, sudah tentu saya sangat terganggu dengan parnyataannya mengenai Sayyid Idrus, pendiri Alkhairaat. Tetapi, karena sudah dinyatakan secara terbuka, saya menghargai kemauan Gus Fuad memberikan klarifikasi serta menyatakan permintaan maafnya,” ungkap Ryano kepada media ini, Sabtu (29/3/2025).

Di saat yang sama, ia berharap agar kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi Gus Fuad agar lebih berhati-hati dalam mengomentari tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dalam berbagai bentuknya.

“Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi Gus Fuad. Saya tahu bahwa ia terafiliasi dengan kelompok yang anti para habib. Ya, itu pilihannya. Tetapi, sebaiknya berhati-hati dengan apa yang ia ucapkan,” lanjutnya.

Ryano menduga, komentar Gus Fuad yang menuai kecaman hingga berujung tuntutan hukum dari tokoh dan masyarakat pada umumnya disebabkan ketidaktahuan yang bersangkutan tentang peran besar Sayyid Idrus terhadap pembangunan manusia di Indonesia bagian Timur lewat penanaman nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

“Bisa jadi statement miring Gus Fuad mengenai Habib Idrus karena ia belum pernah melihat langsung seperti apa peran Alkhairaat. Kalau benar, di sini saya secara pribadi memberikan undangan kepada Gus Fuad untuk datang ke Palu. Semua keperluan akomodasi dan transportasi kelas satu saya tanggung. Perjalanan kita mulai dari Palu lalu ke pelosok-pelosok hingga Papua. Lihat ribuan madrasah yang dirintis oleh Habib Idrus. Lihat saja dulu. Setelah itu, silakan nilai secara obyektif apakah Habib Idrus layak diberi gelar pahlawan nasional. Urusan pembuktian administratifnya, biarkan tim yang terdiri dari para ahli yang dibentuk oleh Kemensos yang menilai,” pungkasnya.(MTG)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.