Palu,Alkhairaat.com – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Arif Latjduba mengatakan, pembinaan nelayan tidak kala penting untuk kualitas ekspor ikan dari (sulteng)
Menurut Arif, tidak kala penting pembinaan para nelayan yang harus di bina, sehingga bisa menghasilkan ikan yang memadai untuk dapat di ekspor.
“Ekspor ikan sementara kita upayakan lagi kan selama ini kurang dukungan fasilitas yang ada tetapi paling tidak kita berupaya untuk peningkatan eskpor itu yang paling utama menjalin kerjasama dulu dengan pihak perhubungan, perhubungan laut maupun udara kemudian juga para ekspedisi yang ada, juga pelaku usaha yang utama,” kata Kadis Kelautan dan Perikanan Arif, saat ditemui disela-sela kegiatan Seminar Nasional Pengembangan Sektor Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan Pasca Bencana Sulteng, di Swissbel Hotel Kota Palu. Kamis (5/3/2020)
Arif mengatakan, muda-mudahan dengan merebaknya isu virus corona ini tidak terlalu drastis untuk penurunan ekspor termasuk ikan yang ada, memang pembatasan penerbangan dan segala macam itu diatur kembali oleh pihak pemerintah.
“Tetapi kami berharap ini supaya tidak terlalu lama terjadi, terus terang yang datang itu bukan orang tetapi barang mudah mudahan negara yang di tuju itu permintaan ikan udang dan sebagainya masi mau untuk menerima produk dari indonesia dalam bentuk beku maupun segar,”tuturnya.
Lanjut Arif, untuk ekspor Sulawesi Tengah beberapa tahun ini, sejak 2018 walaupun secara total turun 38,60 ton dan 2019 itu 0, sehingga, Dinas Kelautan dan Perikanan sedang berupaya membuat tim koordinasi percepatan ekspor ikan Sulawesi Tengah untuk tahun ini fasilitas dan kualitas pelabuhan dan kontener pendingin juga bagus dan pelaku usaha mau bekerja sama itu juga sudah mengangkat nama baik sulawesi Tengah.
“Ada permintaan ekspor seperti amerika begitu tinggi kemudian jepang dan Tiongkok paling tidak kita harapkan bisa lebih baik lagi dari tahun tahun sebelumnya,” tutupnya
Reporter: Arif Ashari