Home Religi Gelar Aksi terhadap WaliKota Palu, Habib Hasan Alhabsyi Mendapat Restu Ketua Utama...

Gelar Aksi terhadap WaliKota Palu, Habib Hasan Alhabsyi Mendapat Restu Ketua Utama Alkhairaat

3194
0
SHARE
Habib Hasan Alhabsyi

Palu,Alkhairaat.com – Ketua Dewan Dakwah Alkhairaat, Habib Hasan Alhabsyi, menilai, WaliKota Palu, Drs. Hidayat M.Si, tidak bertanggungjawab atas jabatan sebagai pimpinan Pemerintah Kota (Pemkot) kepada warganya.

Menurut Habib Hasan, hal itu terlihat dari tidak adanya tindakan yang dilakukan WaliKota baik untuk penyelamatan dini maupun penindakan tanggap bencana bagi korban yang terdampak pasca Gempa Tsunami dan Likuefaksi.

“WaliKota Palu tidak punya tanggungjawab. BMKG sudah mengeluarkan peringatan tsunami, tetapi warga tidak dievakuasi. Bahkan, setelah terjadi bencana, WaliKota Palu tidak melakukan penindakan tanggap bencana. Dalam artian, tiga hari berturut-turut, dari hari pertama, tidak ada bantuan yang masuk di Kota Palu. Ada alat berat yang terparkir di Jalan Kelor, tetapi tidak dioprasikan untuk menolong korban di Balaroa, karena peran Pemerintah Kota tidak ada saat itu,” ucapnya.

Habib Hasan merupakan salah satu tokoh yang tergabung dalam Aliansi Palu Bersatu (APB), yang menggelar Aksi pada Jumat (09/11/18) di depan Mapolda Sulawesi Tengah (Sulteng). Aksi tersebut mengambil titik kumpul di depan Masjid Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri, Kota Palu.

Ia mengaku bahwa pada aksi tersebut dirinya telah mendapat restu dari pengurus Besar Alkhairaat, termasuk ketua Utama Alkhairaat.

“Siapa bilang aksi ini tidak ada sangkut pautnya dengan Alkhairaat? Saya ini Abnaul Khairaat, kita semua Alkhairaat. Alkhairaat itu mengurusi pendidikan, Dakwah dan usaha sosial masyarakat. Alkhairaat mencegegah kemungkaran. Amar Ma’ruf Nahi Munkar harus ditegakkan. Tidak usahlah kita bilang bukan Alkairaat atau Alkhairaat,” jelasnya.

“Lihat siapa yang turun. Saya ini sudah direstui oleh Ketua Utama Alkhairaat, direstui Pengurus Besar Alkhairaat dan direstui ibu saya sendiri untuk turun. Kalau memang orang itu salah katakan salah. Sampai hari ini tidak ada sedikitpun ungkapan belasungkawa dari WaliKota kepada para korban jiwa,” ungkap Habib Hasan saat ditemui Alkhairaat.com, Ahad (11/11/18) di Masjid Alkhairaat jalan Sis Aljufri Kota Palu.

Dirinya pun menanggapi terkait pernyataan WaliKota Palu yang mengatakan pada pelaksanaan Palu Nomoni hanya sebatas upacara adat. Padahal, sesaat sebelum gempa dan tsunami menghantam Palu, ada tujuh orang dengan membawa tombak yang ditancapkan ke tubuh kambing sebagai pelaksanaan adat Balia.

Ia menilai, pada dasarnya adat (Balia, red.) tersebut bertujuan untuk menyembuhkan penyakit perorangan, sehingga pelaksanaannya dilakukan secara tertutup.

“Tetapi yang kita lihat justru adat ini menjadi ajang pameran untuk dipublikasikan ke khalayak umum. Kalau tidak ada yang sakit, siapa yang diobati dari adat itu,” katanya.

Menurutnya, pelaksanaan adat yang dinilai telah menyalahi tujuannya itu mendapat teguran dari berbagai kalangan, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI), namun teguran tersebut diabaikan oleh Pemkot Kota Palu.(SUP)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.