Palu, Alkhairaat.com – Seorang tukang sayur di Depok, Supriyati (57), kaget saat tahu bahwa ia merupakan salah satu korban penipuan Firts Travel. Hal ini diketahui saat putrinya memberitahukan lewat media televisi.
Supryati mengatakan, ia sangat kaget saat mengetahui peristiwa tersebut, padahal uang yang digunakan saat mendaftar merupakan hasil dari pensiun suaminya dan hasil tabungannya saat jualan sayur.
“Duit untuk membayar perjalanan umrah berasal dari tabungan dari hasil berjualan sayur dan sisa duit pensiunan suami saya, karena dulu lama kerja jadi supir di perusahaan swasta, dua tahun lalu bapak dapat uang 10 juta. Dan sisanya saya tabung sudah lama sekali, ditambah juga sama anak agar saya biar bisa berangkat,” kata Supriyati yang tinggal di Depok ini, dilansir dari Detik.com, Jumat (25/8).
Supriyati mengatakan, saat kejadian tersebut, ia langsung mengambil tindakan bersama putrinya untuk melapor ke Bareskrim Polri serta menyertakan bukti setoran pembayaran umrah untuk 3 orang.
Supriyati menjelaskan ke Bareskrim, bahwa saat ia mendaftar pada 16 Desember 2016, pihak Firts Travel telah berjanji akan memberangkatkan pada Mei 2017, asalkan dengan membayar per orang Rp 14,3 Juta. Akan tetapi saat waktunya tiba mereka belum juga diberangkatkan oleh pihak Firts Travel dengan alasan ada masalah pengurusan visa dari Arab Saudi. Pihak Firts Travel lantas meminta agar tambahan biaya pendafataran apabila ingin diberangkatkan lebih cepat.
“Dia bilang kalau mau cepat harus tambah biaya Rp 3 juta lagi setiap orang. Aanak saya langsung bayar ke sana padahal saya sudah siap-siapkan barang-barang. Saya mau berangkat sama bapak sama ibu, itu juga sebagian uang dari sisa dari jual rumah ibu saya dua tahun lalu,” sambung Supriyati.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Herry Rudolf, menyebutkan bahwa First Travel menggunakan istilah ‘harga kaki 5, fasilitas bintang 5’. Tawaran ini menjadi magnet bagi calon jemaah umrah sehingga mendaftarkan diri ke First Travel. (Syur)