Palu, Alkhairaat.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Seminar Nasional dirangkaikan rapat kerja (Raker) pengurus dengan mengangkat tema Penguatan Faham Keagamaam Inklusif Humanis, Sebagai Daya Tangkal Gerakan Intoleran, Radikalisme dan Terorisme di Indonesia.
Kegiatan Seminar diikuti ratusan peserta terdiri dari pengurus FKUB se Sulteng dan Tokoh Masyarakat lintas agama se Sulteng, adapun hadir sebagai narasumber yaitu Ketua Asosiasi FKUB se Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, Kepala Pusat KUB Kementerian Agama RI, Kepala Badan Kesbangpol Sulteng Bapak Dr. H. Faharuddin Yambas M.Si dan Ketua FKUB Sulteng Bapak Prof. Dr. H Zainal Abidin MAg.
Pelaksanaan rapat kerja rencana akan dilangsungkan selama dua hari, mulai tanggal 23 sampai 24 November 2019 di Asrama Haji Trasnit Palu, Jalan WR. Supratman.
Ketua FKUB Kota Palu Ismail Pangeran mengatakan rapat kerja dilaksanakan untuk menyusun program kerja realisasi tahun 2020 mendatang yang bertujuan agar FKUB bisa memiliki peran besar dalam membantu meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama, sebab pembangunan dalam suatu daerah tergantung pada tingkat keamanan dan ketertiban di masyarakat.
” Maka FKUB salah satu forum yang sangat diharapkan guna menciptakan suasana yang kondusif baik ditengah inter umat beragama, antar umat beragama dan umat beragama dengan Pemerintah, ” tutur Ismail, Sabtu (23/11/2019).
Menurut Ismail melaui forum tersebut mereka terus berusaha meyakinkan masyarakat bahwa kemajemukan merupakan sunnatulah yang artinya tuhan mengkehendaki perbedaan.
” Bukan mencari perbedaan, tetapi kita mengarapkan kepada masyarakat agar melihat persamaan ditengah perbedaan itu,” jelas Ismail
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua II FKUB Sulteng Dr. Cristian mengatakan seminar nasional dan rapat kerja pengurus bertujuan untuk mengajak semua umat beragama menjalankan agama dengan baik dan benar, kemudian saling memahami keberadaan kita sebagai bangsa yang plural sehingga kedepan Indonesia ini bisa hidup rukun dan damai.
“Kita berkeinginan bahwa FKUB ini menjadi garda terdepan di Indonesia dan khususnya di Sulawesi Tengah, karena kita tahu akhir-akhir ini bangsa kita diperhadapkan dengan persoalan gerakan radikal, intoleran, dan terorisme, kiranya dengan adanya FKUB bisa meminimalisir pemahaman-pemahaman seperti itu,” jelas Cristian. (SUP)
