Palu, Alkhairaat.com- Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan stakeholder terkait, hari ini melepas total 1.284 ton komoditas pertanian senilai Rp 9,6 Miliyar.
Komoditas Pertanian yang dilepas hari ini (14/08/2021) yakni serabut kelapa, kelapa bulat, coconut water concentrate, coconut oil, dessicated coconut, pala biji, dan lada biji dengan tujuan negara Tiongkok, Vietnam, Srilanka, dan Amerika Serikat.
Komoditas ekspor tersebut merupakan yang terdata melalui tiga wilayah di Sulteng yakni Palu (pelabuhan Pantoloan), Ampana (Kabupaten Tojo Unauna), dan Luwuk (Kabupaten Banggai).
Kepala Karantina Pertanian Sulteng, Amril menyampaikan saat ini sudah dengan mudah mengetahui potensi dan pasar ekspor, sejalan dengan inovasi digital Kementan yakni I-MACE (Indonesian Map of Agricultural Exports).
“Dengan sangat mudah bisa di akses melalui android dan juga terus menggalakkan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS),” katanya.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura mengatakan dengan melihat potensi pertanian yang begitu besar dan peluang pasar ekspor sangat terbuka dan hal ini menjadi harapan besar kepada masyarakat pertanian Sulteng.
“Luas areal pertanian Sulawesi Tengah sangat besar, potensi perikanan kita sangat besar, potensi pertanian yang akan ditingkatkan seperti kelapa, kedelai, porang, coklat, beras, jagung, semuanya produksi ini memiliki potensi ekspor,” jelasnya.
Gubernur juga menyampaikan tahun 2022 harus menyumbang ekspor yang besar pada kegiatan merdeka ekspor dan pemerintah akan mendukung proses hilirisasi produksi pertanian di Sulteng, bisa menjadi daerah industri pengolahan hasil pertanian.
Gubernur juga meminta agar petani memanfaatkan Kredit BRI untuk petani dan nelayan dengan bunga ringan dan persyaratan kredit yang mudah, Ada MoU saya dengan BRI untuk kredit pertanian agar vasilitas itu dimanfaatkan dengan baik,” kata Gubernur. (***)
