Jakarta,Alkhairaat.com – Staf Khusus Kementerian Desa Risharyudi Triwibowo sebut penggunaan Dana Desa di Sulawesi Tengah(Sulteng) masih perlu penyempurnaan, agar menjadi pengungukit yang menggerakkan ekonomi lokal sehingga bermuara pada kesejahteraan warga Desa.
Risharyudi Triwibo menuturkan berdasarkan hasil pantauan selama melakukan kunjungan dibeberapa Kabupaten di Sulteng, dari total sebanyak 2017 jumlah Desa di Sulteng, sebagian besar Desa menggunakan Dana Desa untuk pembangunan Fisik, sehingga belum menyentuh pada tujuan utama yaitu meningkatkan ekonomi melalui unit usaha di Desa.
“Selama saya turun di beberapa Kabupaten di Sulteng, secara kasat mata pembangunan menggunakan dana Desa sudah nampak setiap Desa di Sulteng, baik pembangunan jalan Desa, kantong produksi, MCK, pembangunan PAUD, pengadaan fasilitas untuk kesehatan masyarakat Desa itu sudah ada. Namun, itu belum sepenuhnya mengena pada tujuan penggunaan Dana Desa,” tutur Bowo.
Menurut Bowo sapaan akrab Risharyudi Triwibowo, terdapat empat program prioritas dalam penggunaan dana Desa. Pertama, pengadaan BUMDes dengan memberdayakan pengusaha level Desa untuk membentuk unit usaha sehingga dapat mendatangkan keuntungan di Desa. Menurutnya para pembisnis Desa perlu dibukakan ruang berpertisipasi dalam pengembangan BUMDes, pasalnya tidak sedikit warga yang berkompeten dalam dunia usaha tetapi belum diberdayakan.
” Banyak warga yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengelola usaha, tetapi mereka mengalami kesulitan seperti modal, tempat usaha dan penentuan pasar.
BUMDes harus hadir untuk menjawab itu,” kata Risharyudi Triwibowo, saat ditemui ruangan Kantor Kementerian Desa RI, Jakarta, Selasa(11/12/2018).
Kedua, program prioritas dana Desa yaitu menentukan program unggulan kawasan pedesaan agar digenjot menjadi pendapatan Desa, apakah dari sektor pertanian, perkebunan perhutanan atau hasil tangkap lut. Ketiga Embung Desa, hal itu diperuntukan bagi Daerah yang jauh dari mata air atau sungai sehingga perlu pembuatan irigasi tersier untuk pengairan kepemukiman warga.
“Irigasi itu juga bisa duperuntukan untuk pengairan ke perkebunan dan area pertanian warga,” katanya.
Terakhir program prioritas yaitu Olahraga Desa sebagai tempat pengaktualisasian diri agar melahirkan bibit olahragawan dari kalangan pemuda yang pontensial menjadi aset bangsa.
“Jika mereka (Pemuda) tidak diberikan sarana atau tempat untuk berekspresi dan mengaktualisasikan diri maka mereka akan terjun keativitas negatif seperti Narkoba, ugal-ugalan mabuk dan lainya,”
Bowo menambahkan sangat banyak Pemeritah Desa menutup informasi tentang penggunaan dana Desa, hal itu terlihat dari banyaknya Desa yang tidak masang baliho didepan Kantor Desa dan tempat umum, baik tentang rincian realisasi penggunaan dana Desa maupun program perencanaan kegiatan pembangunan menggunakan Dana Desa sesuai hasil musyawarah Desa.
“Jadi ada dua, pertama Realisasi penggunaan dana Desa tahun 2018, kemudian perencanaan pembangunan menggunakan dana Desa tahun berikutnya,” (Sup)