Palu, Alkhairaat.com – Kegiatan Meet and Greet With Najwa Shihab dengan tema Meningkatkan Minat Baca di Kalangan Mahasiswa dihadiri ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Auditorium Universitas Tadulako (Untad), Kamis (2/11).
Najwa mengatakan, kunjungannya tersebut merupakan momentum pertama kali bagi dirinya untuk hadir di Kota Palu.
“Saya sangat bangga bisa bertatap muka dengan adik-adik mahasiswa,” ucap Najwa, saat menyapa para peserta.
Selaku Duta Baca Nasional, pada kesempatan itu, ia banyak memberikan motivasi terkait pentingnya membaca buku kepada pemuda, terutama mahasiswa.
Menurut Najwa, rendahnya minat membaca pemuda Indonesia, diakibatkan, penggunaan media sosial (medsos) yang sangat masif. Ia menuturkan, saat ini, Indonesia berada pada peringkat ketiga paling tinggi pengguna medsos setelah negara Bersil dan Amerika Serikat. Bahkan, katanya, sebanyak 60 persen tingkat pemberian komentar di medsos dibandingkan rata-rata negara pengguna media sosial.
Selain pengaruh medsos, fakor yang juga mempengaruhi rendahnya minat membaca anak muda adalah kurangnya perhatian orang tua untuk memantau aktivitas belajar anaknya.
Menurunya, di negeri ini, sebagian besar orang tua hanya mengusahakan anaknya sekedar bisa membaca, tetapi ketika sudah bisa baca, tidak ada lagi usaha orang tua untuk mengawal agar terus membiasakan dirinya membaca.
“Jadi perbanyak membaca. Baca setiap saat. Bangun subuh baca dulu, lagi tunggu dosen, baca 5 menit, lagi ngantrian baca 5 menit. Baca apa saja, baik itu komik, surat kabar maupun infomasi di online, asal bermanfaat,” ungkapnya.
Wanita yang akrab disapa Nana itu menjelaskan, mamfaat dari kebiasaan membaca untuk mahasiswa dapat menumbuhkan daya ktritis, melatih kesabaran, memiliki jiwa toleransi yang tinggi, dan membuat diri kita lebih berkualitas ke depannya. Bahkan, menurutnya, sering membaca bisa memperpanjang umur orang tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Ia mengingatkan, mahasiswa agar terus mengembangkan diri dengan tidak membatasi ruang gerak belajar.
“Fakultas tidak sebagai ajang untuk membatasi pilihan hidup kalian. Jangan bayangkan lulus bisa kerja di perkantoran, jadi PNS, tapi lebih dari itu,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini mahasiswa harus mampu menentukan keberpihakan dan menunjukan sikap dengan berpegang teguh pada idealismenya. “Masih muda kok, sudah main netral-netralan,” kata Najwa
Masih terkait dengan dunia literasi, ia juga berharap dana desa yang cukup besar saat ini tidak hanya digunakan semuanya untuk pembangunan infrastruktur, tapi juga dialokasikan untuk pembuataan perpustakaan desa.
Namun, upaya ini dapat terkendala oleh minimnya pengetahuan masyarakat desa tentang pentingnya pengadaan perpustakaan tersebut.
“Tugas kita harus meyakinkan masyarakat mengenai manfaat dari pembuatan perpus desa,” terangnya.
Selain berkunjung ke Untad, Najwa mengaku, kedatangan dirinya di Kota Palu tidak semata-mata menghadiri kegiatan tersebut, tetapi menjalankan pesan ayahnya, Quraish Shihab, agar berziarah ke makam Guru tua.
“Saya juga sudah berziarah ke makam Guru Tua dan juga untuk menemui Habib Saggaf selaku sahabat Ayah. Itu pesan ayah,” pungkasnya. (Sup)