Home Sigi PT. Adhi Karya Diduga Kerja Proyek Serampangan, Manager Project Akui ada Keretakan

PT. Adhi Karya Diduga Kerja Proyek Serampangan, Manager Project Akui ada Keretakan

510
0
SHARE

Sigi, Alkhairaat.com – Rusak dan retak, itulah kondisi Proyek Works for Pasigala Raw Water Transmission System Rehabilitation atau Rehabilitasi Sistem Transmisi Air Baku, yang merupakan paket 2 milik Balai Sungai Sulawesi (BWSS) III di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, 0 Km 0 m3/dtk, F, K, MYC.

Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menyedot pagu anggaran senilai Rp 316 miliar lebih ini ditengarai dikerjakan secara serampangan.

Parahnya lagi, paket proyek ini dikerjakan oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Adhi Karya.

Sebelumnya diberitakan, ada indikasi atau dugaan telah terjadi pengurangan volume pada proyek tersebut. Maka dengan temuan terbaru hasil investigasi tim media, bisa dikatakan bahwa dugaan pengurangan volume berimplikasi pada mutu dan kualitas pekerjaan.

Berdasarkan penelusuran tim media di lokasi proyek terkait pembangunan thrusht block, Sabtu (03/09/2022), terdapat keretakan dan kerusakan pada item bangunan thrusth block atau penyangga pipa.

Warga di sekitar proyek yang tak bersedia disebutkan namanya menyoroti keretakan dan kerusakan pada proyek tersebut.

“Masak begini pekerjaan perusahaan negara. Kita cuma lihat – lihat saja mereka kerja, tapi belum lama hasilnya sudah ada yang rusak,” kata warga.

Manager Project, PT. Adhi Karya, Abdul Hafid yang dikonfirmasi beralasan bahwa keretakkan pada sisi samping thrusht block karena besinya dipotong oleh oknum masyarakat, bukan karena kualitas pekerjaan yang tidak bagus.

“Ada beberapa lokasi yang sudah mulai dipotong besinya orang yang tidak tanggung jawab sehingga area sampingnya retak karena besinya dia bengkokkan,” sebut Hafid.

Ia juga mengaku akan segera meninjau titik kerusakan di lokasi yang dimaksud, supaya dapat diidentifikasi kerusakan tersebut.

“Terkait ada retak rambut di lap, sebelumnya kami trima kasih. Dan seperti apa tindaklanjutnya, akan kami cek seperti apa,” katanya.

Hafid huga menjelaskan mengenai blok penyangga pipa yang tulangan besinya hanya 9 batang sudah sesuai dengan design gambar. Tidak ada pengurangan volume.

“1145 thrusht block yang sudah dikerjakan. Sisa 23 lagi. Sesuai yang disetujui lebih awal,” jelas Hafid.

Selain itu, terkait soal lantai kerja Adhi Karya kata dia, sudah memberikan laporan yang lebih detil. Kualiti cek, kemudian jaraknya juga jarak.

“Diukur lagi ketebalannya. Mulai dri Januari sampai. Karea kalau tidak sesuai gambar maka, pihak konsultan tidak akan menandatangani,” ungkapnya

Hafid juga berharap agar tim media menanyakan kepada pihak PT. Wika ihwal perbedaan tulangan besi pada thrusht antara PT. Adhi Karya dan PT. Wika.

“Kami berharap juga untuk bisa menanyakan ke pihak Wika soal kebijakan memasang 12 batang tulangan besi thrusht block,” ujar Hafid.

Di mana jumlah tulangan besi  pembangunan thrusht block atau penyangga pipa dari PT. Adhi Karya hanya 9 batang.

Sementara Kepala BWSS III, Taufik dan PPK proyek, Ady Hari Manto yang dikonfirmasi lewat chat aplikasi WatsApp tidak dapat tersambung, lantaran keduanya sudah memblokir kantak WA dari tim media. (MTG)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.