Palu, Alkhairaat.com- Revisi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 10 Tahun 2020 menjadi PKPU Nomor 13 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Pilkada dalam kondisi bencana nonalam Covid-19.
“Terkait dengan pelaksanaan kampanye kemarin kita sudah mendapatkan perubahan PKPU dari Nomor 10 menjadi Nomor 13, dimana didalamnya sudah diatur seluruh tahapan pelaksanaan pemilihan serentak dimasa pandemi Covid-19,” jelas Ketua KPU Sulteng Tanwir Lamaming pada Alkhairaat.com di kegiatan dialog publik dan deklarasi pilkada damai dan asyik yang digelar Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (Ls-Adi), di Warkop Fekon Unisa Palu, Jumat (25/09/2020).
Ketua KPU Sulteng menyebut dibeberapa pasal itu, ada perubahan terutama pada pasal kegiatan lainnya di PKPU sebelumnya Nomor 6 dan Nomor 10 masih tetap memberi ruang kepada para peserta calon untuk melakukan rapat umum, acara konser musik, ulang tahun partai politik.
“PKPU Nomor 13 ini sama sekali tidak lagi diberi ruang, dalam rapat umum tidak boleh lagi atau kegiatan lain apapun selain yang ditentukan, kecuali dapat dilakukan dalam model dalam jaringan (daring),” tuturnya.
“Jadi masih bisa rapat umum dalam model daring tidak lagi dalam mengumpulkan orang, kalau kemarin paling banyak 100 peserta sekarang tidak boleh lagi. Begitu juga debat publik kemarin disarankan bisa dilakukan dengan pembatasan hanya 50 orang sekarang tidak lagi, hanya pasangan calon, tim kampanye 2 orang, KPU dan Bawaslu 2 orang,” tambahnya.
Menurutnya revisi PKPU semakin mempersempit ruang gerakan dalam melakukan kegiatan- kegiatan seperti pengumpulan massa.
Tanwir berharap pilkada tahun 2020 ini, dalam situasi Covid-19 berjalan ramah, lancar, dan berintegritas.
“Harapan kami pemilihan ini berjalan dengan ramah dan lancar tentu dengan berintegritas. Para calon melakukan kampanye dengan cara-cara yang bermatabat untuk melahirkan pemimpin- pemimpin yang betul-betul amanah bagi masyarakat,” tutupnya. (YP)
