Home Alkhairaat MUI Desak Aparat Tindak Tegas Kasus Penghinaan Guru Tua, Masyarakat Diminta Tetap...

MUI Desak Aparat Tindak Tegas Kasus Penghinaan Guru Tua, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

12
0
SHARE

Jakarta, Alkhairaat – Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Ketua Bidang Fatwa, Prof KH Asrorun Ni’am Sholeh, mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah tegas terhadap kasus penghinaan terhadap Guru Tua, Habib Idrus bin Salim Aljufri. Pernyataan ini disampaikan Prof Ni’am menanggapi keresahan masyarakat atas ujaran kebencian bernuansa SARA yang disampaikan oleh seorang bernama Fuad Plered baru-baru ini.

“Kami meminta aparat segera melakukan langkah hukum atas penghinaan yang dilakukan terhadap Guru Tua. Jangan biarkan amarah masyarakat membesar. Tindak tegas demi menjaga harmoni dan persatuan,” ujar Prof Ni’am kepada MUIDigital, Sabtu (12/4/2025).

Prof Ni’am mengingatkan bahwa Guru Tua adalah sosok ulama besar yang berjasa dalam memperkokoh kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. Karena itu, penghinaan terhadap beliau tidak hanya melukai perasaan keluarga besar Alkhairaat, tetapi juga umat Islam dan bangsa Indonesia.

Lebih lanjut, Prof Ni’am mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh pernyataan atau konten yang dapat memecah belah persatuan bangsa. “Saya mengajak masyarakat untuk menahan diri, jangan terjebak narasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Percayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, jangan main hakim sendiri,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya aparat bergerak cepat, profesional, dan transparan dalam menangani dugaan tindak pidana berbasis SARA ini, agar tercipta rasa keadilan dan ketenangan di tengah masyarakat.

“Langkah tegas dan cepat akan memberikan efek jera dan mencegah upaya-upaya provokasi berikutnya. Jangan ada kesan lamban yang justru memperburuk keadaan,” imbuhnya.

Di akhir pernyataannya, Prof Ni’am mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusifitas, saling menghormati dalam perbedaan, dan tidak menyebarkan konten provokatif yang dapat memperkeruh suasana.

“Mari kita rawat persatuan bangsa dengan mengedepankan akal sehat, hukum, dan semangat saling memaafkan,” pungkasnya.***

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.