Palu, Alkhairaat.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah(Sulteng) menggelar kegiatan bertajuk Silaturahmi Kebangsaan dan buka Puasa bersama, sekaligus Deklarasi Kebangsaan, dalam rangka mempererat Ukhuawah Wathaiyah dalam bingkai NKRI, di Gedung Polibu, Kantor Gubernur Sulteng, Senin(20/05/2019).
Kegiatan itu di hadiri Gubernur Sulteng, Kapolda Sulteng, Dandrem 132, Sekda Sulteng, Ketua Bawaslu Sulteng, KPU Sulteng, forkopimda, para pejabat sipil pemerintahan, para tokoh ormas, elit partai politik, fkub, akademisi, paguyuban etnis, OKP, rekan media dan mitra kerja.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto mengatakan, di bulan suci Ramadhan yang bertepatan esensinya ditengah tahun Politik yang mana di kalangan publik terjadi gagap gempita. Maka ia mengajak semua pihak agar bisa mengendalikan diri dan menumbuhkan rasa toleransi antar sesama. Apalagi kalangan elit,agar tidak terprovokasi maupun memprovokasi sehingga situasi pasca Pemilu dapat berjalan aman dan damai.
“ Semoga keberkahan Bulan Ramadhan ini kita bisa lebih meningkatkan toleransi dan pengendalian diri, “ tutur Kapolda Sulteng.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulteng Longki Djanggola, saat membuka Deklarasi Kebangsaan menyampaikan, momentum bulan suci ramadhan adalah media relevan untuk meninjau kembali sejauhmana kita telah membaktikan diri kepada Allah SWT, maupun bagi bangsa dan negara. Apalagi, sebagai seorang aparatur penyelenggara negara atau profesi-profesi lain yang turut andil berkontribusi terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur menekankan, menjalankan tugas di bulan puasa tidak menjadi penghambat yang gilirannya melunturkan semangat kerja. Justru, kata dia, datangnya bulan suci menjadi peluang bagi kita meraih berbagai bonus pahala sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT, atas pekerjaan maupun ibadah yang kita kerjakan dengan baik dan khusyu.
Dalam kesempatan deklarasi kebangsaan itu, Gunernur berharap, agar kegiatan ini menjadi katalis penguat silaturahmi antar kalangan dan elit yang ada di Sulteng, khususnya Kota Palu.
“ Jadi bukan hanya ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama muslim yang diperkokoh,tapi lebih luas lagi, ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan kebangsaan, dan ukhuwah basariyah atau persaudaraan kemanusiaan melalui silaturahmi, “ kata Gubernur
Di tengah sambutannya, Ia mengajak, agar para tokoh dan elit yang ada hendaknya menjadi tulang punggung membentengi masyarakat dan ikut menjaga kesetiaan terhadap 4 konsensus berbangsa yaitu pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan negara kesatuan republik indonesia (NKRI).
“ Sebagai Para elit yang disegani di masyarakat, ia berharap kiranya para elit dapat menjadi panutan yang menginspirasi, mengayomi dan menentramkan, bukan justru malah ikut-ikutan mengkompori keadaan jadi semakin parah,” Tambah Longki.
Dengan deklarasi ini, Gubernurpun kembali berharap, agar bisa menjadi komitmen para pihak yang menyatakan diri untuk tegas menolak gerakan radikalisme, terorisme, komunisme, paham-paham sesat dan turunannya di bumi Sulawesi Tengah.
Seusai menyampaikan sambutan, dilanjutkan pembacaan Deklarasi Kebangsaan yang dipimpin langsung Gubernur dan diikuti Para tokoh Undangan, kemudian dilakukan Penandatanganan bersama. Dalam teks Dekalarasi yang dibacakan Longki, diantaranya termuat poin menolak gerakan people power yang mengarah kepada inkonstitusional. Kegiatan tersebut diakhiri dengan acara buka puasa bersama dan shalat berjamaah. (SUP)