Parimo,Alkhairaat.com – Tepat Tiga bulan pasca bencana di Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong (Pasigapa) Provinsi Sulawesi Tengah(Sulteng) terjadi pada 28 September 2018 lalu, menyisakan sejumlah persoalan, termasuk keterpurukan ekonomi di Daerah.
Menyikapi hal itu, Lembaga kepemudaan Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) mengadakan Dialog Publik, mengangkat tema Stabilisasi Ekonomi Sulteng Pasca Bencana, Sabtu(29/12/218) di Lantai II, Kantor Bupati Parigi Moutong.
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga tokoh Sulteng selaku pembicara, yaitu Rusdy Mastura, Dr. Agus Suryono Hadi dan Husin Alwi, S.T mewakili Sarifuddin Sudding Anggota DPR RI yang di Moderatori oleh Rafli SH. Adapun puluhan peserta Dialog terdiri dari para Kepala Desa, Organisasi Kepemudaan(OKP) dan Pelajar.
Menurut Ketua Umum LS-ADI Fahriyanto, bencana menerjang Pasigapa sangat berdampak terhadap perekonomian warga, tidak hanya diarea terdampak tetapi juga berefek pada seluruh Kabupaten diwilayah administrasi Sulteng.
” Kota Palu merupakan Ibu Kota Sulteng menjadi sentral perekonomian dan pasar dari seluruh Kabupaten di Sulteng, termasuk penjualan hasil bumi masyarakat tetap ke Kota Palu, tetapi kondisi Palu saat ini, pasti penjualan barang masyarakat terkendala,” tutur Fahriyanto. Saat ditemui disela kegiatan Dialog Publik, Sabtu(29/12/2018).
Ia berharap, pelaksanaan dialog itu menjadi dorongan pemerintah dalam membuka ruang sektor ekonomi warga, sehingga mengembalikan stabilitas perekonomian Daerah, temasuk menormalkan harga bahan pokok di Sulteng.
” Dengan ini, kami berharap, pemerintah Sulteng dapat membuka ruang ruang sektor ekonomi, sehingga kembali stabil,” ujar Ketua Umum LS-ADI.(Sup)