Home Parigi Mautong Diduga Banjir Kayuboko Akibat PETI, Kapolres Parimo Benarkan

Diduga Banjir Kayuboko Akibat PETI, Kapolres Parimo Benarkan

475
0
SHARE

Parimo, Alkhairaat.com – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), AKBP Yudy Aryo Wiyono menduga bahwa salah satu penyebab banjir yang melanda Desa Kayuboko, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parimo adalah aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI). 

“Iya pak. Sudah saya jawab di atas ya pak, makasih,” jawab Kapolres, Yudy Aryo saat dikonfirmasi melalui pesan kontak aplikasi WatsApp, Minggu (14/8/2022) malam. 

Ia menjelaskan pada hari Minggu 14 Agustus 2022 sekitar pukul 14.30 Wita telah terjadi banjir di beberapa wilayah Kabupaten Parimo, di antaranya Kecamatan Torue. Adapun wilayah yang terkena banjir untuk sementara diketahui, yakni Dusun II, IV, dan V Desa Torue serta di Desa Tolai Timur Dusun I. 

“Kecamatan Parigi Barat Kabupaten Parimo. Adapun wilayah yang terkena banjir, yakni di Kampung 9 Desa Kayuboko,” ungkapnya. 

AKBP Yudy Aryo menjelaskan, banjir diakibatkan turunnya hujan dengan intensitas cukup tinggi sejak pagi hingga siang hari, sehingga menyebabkan meluapnya sungai Tolai, sungai Torue, dan sungai kayuboko. Di samping itu juga di sungai tersebut telah terjadi pendangkalan akibat bencana banjir yang membawa material pasir dan lumpur yang telah terjadi beberapa waktu lalu. 

Untuk sementara korban materi, terdapat sejumlah komplek pemukiman warga yang terendam air disertai lumpur hingga setinggi lutut orang dewasa.

“Dan sementara untuk korban jiwa hingga saat ini tidak ada/nihil,” jelas AKBP Yudy Aryo 

Ia mengatakan, arus lalu lintas di alan Trans Sulawesi di wilayah Desa Torue saat ini sudah bisa dilalui kendaraan. 

Polres telah menurunkan personil dari Sat Samapta dan Sat Polairud Polres Parimo untuk back up kuat personil Polsek Torue dalam rangka bantu evakuasi warga dan pengaturan arus Lalu Lintas (Lalin). 

AKBP Yudy Aryo mengemukakan bahwa Polres telah mlakukan koordinasi dengan Pemda Parimo dan unsur terkait untuk upaya penanganan terhadap bencana alam banjir tersebut. 

“Dan saat ini air sudah surut tinggal lumpur yang masih ada, dan besok di Dusun Ulaya akan dilakukan pengerukan akibat pendangkalan di ujung muara,” katanya. (BOB)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.