Palu, Alkhairaat.com – Proyek pembangunan gedung Anutapura Medical Center (AMC) Rumah Sakit (RS) Anutapura Palu, bersumber dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), mulai menimbulkan riak – riak dari warga sekitar proyek serta Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Diketahui, proyek tersebut kini efektif waktunya berjalan kurang lebih tiga bulan dengan total anggaran sebesar Rp 234, 7 miliar lebih.
Dilansir dari sultengnews.com, warga di sekitar proyek mulai mengeluhkan adanya debu sebagai akibat dari pengerjaan proyek, serta hilir mudiknya kendaraan proyek yang melintasi Jalan Tolambu dan Jalan Kangkung Kota Palu.
Sebagai antisipasi dari debu itu, pihak PT. Adhi Karya sebagai pelaksana proyek telah melakukan penyiraman jalan tiga kali sehari agar debu tidak mengganggu aktivitas warta sekitar proyek.
“Kita selalu siram jalan sampai tiga kali sehari, agar debu tidak mengganggu warga sekitar,” ujar salah satu koordinator pekerja PT Adhi Karya, Poniman saat ditemui di lokasi proyek.
Sayangnya, penyiraman jalan yang dilakukan perusahaan pelat merah di bawah naungan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, rupanya belum dikoordinasikan dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas jalan yang dilalui kendaraan proyek PT. Adhi Karya
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber mengemukakan bahwa belum ada koordinasi antara PT. Adhi Karya dengan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) soal penyiraman aspal pada proyek tersebut.
Sementara Engineering Manager PT Adhi Karya Pelaksana Proyek AMC RS Anutapura Palu, Udah yang ditemui langsung di lokasi proyek mengaku belum mengetahui persip permasalahan yang telah mencuat ke media ini.
“Saya baru satu minggu di sini pak, jadi belum banyak tahu persoalan. Saya juga masih melakukan koordinasi secara internal,” ujar Udah kepada wartawan di lokasi proyek AMC RS Anutapura Palu, Jumat (05/08/2022).
Pada kesempatan yang sama, salah satu koordinator pekerja, Poniman yang juga hadir saat wartawan bertemu Engineering Manager PT Adhi Karya, Udha menjelaskan, pihak PT Adhi Karya telah melakukan koordinasi terkait penyiraman jalan itu ke pihak kelurahan.
“Sebelum proyek ini dimulai, kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kelurahan Donggala Kodi, pihak Polsek serta warga sekitar proyek. Penyiraman yang kami lakukan tiga kali sehari itu, sudah dikoordinasikan kepada pihak kelurahan,” jelas Poniman.
Dia mengaku, selama proyek itu berjalan hanya segelintir saja masyarakat yang terkadang melakukan protes seperti debu dan bising. Tapi itu pada saat awal – awal proyek. Namun setelah diberikan penjelasan, semua sudah paham terkait keberadaan proyek ini.
“Kami juga sering melakukan pertemuan dengan warga, pihak kelurahan dan juga dari pihak Polsek,” katanya.
Ketika disinggung bagaimana koordinasi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Palu dalam hal ini Dinas PU Kota Palu, baik Poniman maupun Udah agak sedikit bingung terkait koordinasi itu.
“Intinya kami telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan tempat proyek ini, serta ke pihak polsek,” tandas Poniman. (BOB)
