Palu, Alkhairaat.com- Ratusan Aliansi Umat Islam Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan aksi damai di depan kantor DPRD Sulteng dengan melayangkan tuntutan menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Jumat (26/06/2020).
Masalah baru-baru ini menuai banyak kritik baik masyarakat maupun tokoh agama memperbincangkan mengenai RUU HIP yang katanya usulan RUU HIP ini adalah produk bersejarah yakni Partai Komunis Indonesia (PKI).
Alasan itu kemudian di perkuat oleh salah satu politisi partai Demokrat dan Syarief Hasan (Wakil Ketua MPR) mengkritik sejumlah pasal khususnya di pasal 6 RUU HIP yang menyebutkan ciri pokok Trisila dan Ekasila istilah tersebut tidak pernah di sebutkan dalam lembaran Negara, yang menyebabkan istilah Pancasila menjadi bias makna bahwa Trisila dan Ekasila nilai Ketuhanan yang Maha Esa.
Ia mengaku RUU HIP ini di curigai sebagai alat untuk membangkitkan PKI yang dalam menimbulkan rasa trauma bagi masyarakat khususnya pemuka agama atau ulama.
“Kedatangan kami kemari adalah menolak rancangan haluan Ideologi pancasila kenapa harus di tolak karena kebiadaban komunis di masa lalu telah melakukan penghianatan terhadap pancasila,” ucap Presidium Forum Umat Islam (FUI) Sulteng Harun Nyak Itam Abu saat dalam orasinya.
Ia menyebutkan sejak tahun 1948 sebagai contoh gubernur jawa timur di seret pakai mobil sejauh 10 kilometer, semua ulama, ustaz-ustaz di bantai, ini komunis yang berwujud sebagai Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Pemberontak mereka tidak sampai di situ sebelum rezim ini berkuasa ada film G30S PKI yang wajib di tonton masyarakat Indonesia, gunanya untuk mengetahui bahwa PKI telah berkhianat terhadap pancasila untuk kedua kalinya, menikam dari belakang. Membantai secara keji, membunuh perwira-perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan ingin merubah pancasila sebagai dasar negara.
Menurutnya, ini juga sama dengan sekarang mereka ingin merubah pancasila sebagai trisila bahkan menjadi ekasila hampir mirip dengan keadaan sekarang.
“Kenapa kita sebagai umat islam menolak, karena sila pertama jelas menyebut ketuhanan yang Maha Esa, warga indonesia dari sabang sampai merauke semuanya adalah orang yang beragama, yang percaya bahwa segala sesuatu ini ada yang menciptakan sementara komunis tidak percaya dengan adanya Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu kedatangan kami adalah dalam rangka untuk menolak RUU HIP bahkan mendesak agar DPR RI mencabut RUU HIP dari program legislatif, itu yang menjadi dasar utama kita sehingga menolak komunis karena sudah tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia yang Berketuhanan yang Maha Esa,” tegasnya.
“Kemudian tuntutan yang kedua, kembalikan ke UUD 1945, kenapa harus kembali karena sejak reformasi anasir-anasir asing komunis masuk kedalam lembaga Dewan perwakilan rakyat indonesia sehingga mengubah satu persatu pasal yang urgen untuk bangsa ini. UUD 1945 yaitu presiden adalah orang indonesia asli, di ganti menjadi bukan lagi orang indonesia asli, sehingga sekarang kita perhatikan setiap hari ada puluhan ribu warga komunis yang berdatangan di Indonesia,” lanjutnya.
Tujuannya untuk menyeimbangkan jumlah penduduk indonesia sehingga nanti jumlah mereka meningkatkan menjadi puluhan juta, sehingga pada saatnya nanti pemilihan presiden di menangkan oleh orang Tiongkok komunis.
“Kami bukan rasis, kita tidak benci etnis apapun tetapi yang kita inginkan adalah pemimpin di Republik Indonesia ini orang yang berjiwa patriotisme yang memiliki rasa cinta terhadap tanah air Indonesia,” ujar Harun.
Harun mengungkap karena terbukti banyak yang teriak aku pancasila, saya indonesia, ternyata hari ini mereka semuanya bungkam, dan terbukti mereka yang teriak saya pancasila adalah perampok. Sebagai contoh kalau kita buka internet kasus korupsi 35 triliun, siapa pelakunya? Pelakunya yang teriak saya pancasila, ternyata uang yang Rp 35 triliun di bawa lari ke Singapura.
Sekarang disaat Indonesia keadaan genting pondasi dasar NKRI bangsa, filsafat hidup rakyat akan di ubah, kemana yang teriak-teriak saya pancasila? ternyata selama ini, umat islam yang di tuduh anti NKRI, di benturkan dengan Pancasila itu hanya trik komunis karena terbukti fakta dalam perjalanan sejarah bangsa lndonesia melancarkan fitnah, ingin memecah belah bangsa.
“Kami mendesak kepada aparat sebagai penegak hukum untuk menangkap pihak-pihak yang mengusulkan perubahan pancasila menjadi Trisila dan Ekasila tangkap dan adili mereka. Dan kami meminta kepada TNI untuk kembali kepada jati dirinya, sebagai anak kandung rakyat lndonesia tumpas komunis itu jangan biarkan mereka hidup di Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Anggota DPRD Sulteng Fraksi PKS Wiwik Jamatul Rofiah yang menerima masa aksi dalam audiens, di dalam gedung DPRD Sulteng, ia mengatakan pihaknhya telah mendukung perjuangan sampai saat ini. Perjuangan itu masih berlangsung butuh dukungan dari fraksi lain.
“Yang kebetulan hadir dalam kesempatan ini hanya ada 2 fraksi Golkar dan PKS. Saya tidak tahu keterangan dari masing masing fraksi, tetapi intinya adalah, Partai Keadilan Sejahtera DPRD Sulteng menyatakan menolak sebagai Undang Undang di negara kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan saat ini RUU HIP tersebut telah masuk dalam program legislasi nasional (Proglegnas) dan tinggal menunggu persetujuan Presiden Republik Indonesia.
“Sekali lagi kami dengan tegas bagi partai keadilan sejahtera Provinsi Sulteng, tidak ada tawaran lain selain menolak RUU tersebut menjadi UU baru,” Tegas Wiwik.
Ia mengaku sikap penolakan PKS terhadap RUU HIP tidak hanya sebagai wacana kosong, berjuang secara maksimal, secara institusi dan konstitusi untuk membatalkan RUU HIP menjadi regulasi baru di Republik Indonesia.
“Penolakan sudah sejak awal kami lakukan, sejak di mulai dari panitia kerja (Panja) hingga puncaknya sidang paripurna, kami tidak mendatangani dokumen tanda penolakan untuk di ajukan sebagai UU baru,” tutupnya. (ART)
