Jakarta, Alkhairaat.com – Budiman Sudjatmiko mengatakan, saat ini Indonesia memasuki era keberlimpahan, dimana akan banyak orang meninggal akibat kegemukan, bukan karena kelaparan dan banyak yang kebingungan, akibat terlalu banyak informasi bukan karena kekurangan informasi
” Jadi krisisnya tetap sama, tapi penyebanya berbeda, jika dulunya karena mines, sekarang akibat ples,” tutur Budiman
Hal itu, ia ungkapkan saat menjadi pembicara seminar, rangkaian dari kegiatan Lounching Master C19 Portal KMA, yang diresmikan oleh Calon Wakil Presiden(Cawapres) KH Ma’ruf Amin, di jalan Cirebon nomor 19, Meteng, Jakarta Pusat, Selasa(08/01/2019).
Pada kesempatan itu, Budiman Sujadmiko lebih berbicara tantangan Indonesia memasuki era Revolusi Indusrti 4.0, yang mendorong segala sesuatu menjadi cepat, melalui sistem teknologi berbasis digital.
” Digital ibarat gempa Vulkanik, sifatnya vertikal, mengangkat sesuatu dari bawah, mendorong sesuatu menjadi semakin cepat, dari sedikit menjadi banyak dari lambat menjadi cepat dari yang cepat menjadi super cepat, karena dua hal pertama, riset data semakin banyak, kedua, kapasitas komputer semakin tinggi mendekati kuantum komputer,” jelas Budiman.
Sedangkan tantangan lainnya yaitu Biological atau manusia. Jika sebelumnya teknologi berbasis digital dianalogikan gempa vulkanis bersifat vertikal, maka Biological diibaratkan gempak tektonis, bersifat horisontal, ada pergeseran fungsi otak.
Budiman mengatakan, perubahan dunia begitu cepat, disebabkan imajinasi tinggi yang didukung oleh penguasaan terhadap algoritma matematika dan data sains.
” Meskipun punya imajinasi, jika tidak didukung dengan algoritma matematika dan data, maka hanya akan menghayal. Jika punya imajinasi didukung tim menguasai algoritma matematika, kita akan mengubah dunia dalam hitungan bulan dan tahun,” kata dia.
Ia menceritakan pengalaman ketika diundang ke tempat pameran teknologi di Singapore, dan diperlihtakan sebuah mesin berkapasitas setara enam sumberdaya manusia kualitas Singapore. Menurutnya, jika disimpan di Masjid, Mesin tersebut dapat mendeteksi pada bulan ke berapa Jemaat lebih suka mendengar ceramah tentang apa, dan pada ayat apa Jemaat akan terpanah, di ayat apa jemaat akan melamun. Didata sekian minggu, melalui deteksi reaksi mata, reaksi gerak tubuh Jemaat yang terekam oleh Mesin. Sehingga mesin dapat merekomendasi minggu berikutnya mengambil tema ceramah yang disukai Jemaat.
Melihat perkembangan teknologi semakin canggih, ia optimis, kedepan setiap warga Negara Indonesia, mempunyai saham atas aset perusahaan yang berada di Indonesia. Dengan menguasai data Sains, kita dapat melihat angka secara rasional setiap bayi akan memiliki sahan berapa pada aset perusahaan di Negara ini, teknologi memungkinkan itu.
” Ini adalah sebuah dunia yang kita tidak akan tau lima tahun kedepan,” terang Budiman. (SUP).