Palu,Alkhairaat.com- UPT Taman Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar seminar prasejarah bertema Pengembangan Potensi Prasejarah di Sulteng, Kamis(11/07/2019) di Hotel Gajah Mada Kota Palu.
Kegiatan tersebut dibuka resmi Sekretaris daerah yang diwakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng H. Ardiansyah Lamasitudju. Hadir sebagai narasumber Bapak Prof.Dr. Muhammad Basir, SE, M.Si, Bapak Dr Muh. Nur Ali, M.Si dan Bapak Dr Haliadi Sadi, SS.,M.Hum., Ph.D, sementara para perserta kegiatan merupakan mahasiswa, para budayawan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulteng Ardiansyah Lamasitudju mengatakan, negara Indonesia memiliki wilayah dengan peninggalan sejarah sangat banyak, tidak terkecuali di Sulteng mempunyai sejumlah sejarah yang bisa didorong menjadi destinasi wisata. Selain itu, menurut dia, sejarah dimiliki daerah ini juga harus termuat ke dalam dokumen-dokumen yang apik sebagai persembahan kepada generasi mendatang.
Dalam kegiatan itu, para peserta pelaku sejarah diharap segera membuat laporan agar bisa menjadi dokumen secara profesional tentang penerapan nilai sejarah.
“Gubernur Sulteng menitipkan langsung pesan ini untuk disampaikan kepada seluruh pelaku sejarah pada semiar ini, agar segera membuat laporan sehingga kita bisa segera membuat dokumen secara profesional terkait penerapan nilai sejarah,” Jelas Ardiansyah.
Senada dengan itu, kepala UPT taman budaya dan museum Sulteng Sri Ramla Sari mengatakan, seminar prasejarah dilaksanakan untuk menggali kembali segudang sejarah yang dinilai mulai memudar dalam ingatan masyarakat.
Menurut Sri Ramla, Sulawesi tengah khususnya Kota Palu mempunyai sejarah yang tidak kalah penting sebagaimana yang dimiliki daerah lain, sehingga tata cara pelestariannya terus dikembangkan agar bisa terpromosikan baik pada tingkat nasional dan internasional.
”Sulawesi tengah khususnya di Kota Palu mempunyai sejarah yang tidak kalah penting. Seminar prasejarah dilakukan agar supaya kita bisa menggali kembali sejarah yang hampir punah di Kota Palu,” Ujar Sri Ramla Sari.(M)