Palu, Alkhairaat.com– UPT Laboratorium Kesehatan (Labkes) Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), kini telah bisa melakukan pemeriksaan Swab test dengan metode PCR untuk mendeteksi infeksi Covid-19.
Dengan begitu deteksi kasus positif Covid-19 akan jadi lebih cepat dengan tingkat keakuratan sampai 100 persen dari pada memakai rapid test.
Gubernur H. Longki Djanggola yang meninjau kesiapan Labkes pada Kamis, (30/04/2020) mengatakan bahwa pengoperasian lab untuk pemeriksaan sampel swab baru dilaksanakan Senin 3 Mei 2020 nanti.
Pada peninjauan itu, gubernur didampingi Danrem 132 Tadulako Kolonel Inf. Agus Sasmita, Kapolda Sulteng Irjen Pol. Syafril Nursal, Kadis Kesehatan dr. Reny A. Lamadjido, dan Kepala BPOM Palu.
Dalam sehari urai gubernur, Labkes akan mampu memeriksa sampai 27 sampel atau setara dengan 2 siklus yang mana 1 siklus sendiri butuh waktu 5 jam.
Lab juga mampu menyimpan hingga 1000 sampel swab sehingga tidak tertutup kemungkinan lab bisa menerima sampel dari provinsi tetangga seperti Gorontalo dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Gubernur mengatakan prioritas sekarang masyarakat Sulteng dan jika nanti ada petunjuk dari pusat dalam hal ini Litbang Kementerian Kesehatan, barulah Sulteng memback up daerah lain.
“Kalau sudah diakui maka Kita akan sama dengan Jakarta dan Makasar yang mana dua daerah itu sudah memiliki lab PCR,” ungkapnya.
Dengan kemampuan UPT Labkes maka Sulteng kini menjadi Provinsi kedua di Sulawesi yang mampu menguji sampel swab lewat metode PCR sesuai SOP surveilens protokol Covid-19.
Tentang kemungkinan melonjaknya pasien covid-19 maka gubernur Longki Djanggola menyatakan bahwa Pemda sejak jauh hari telah mempersiapkan skenario antisipasi.
“Seperti menyiagakan gedung LPMP dan asrama BPSDM untuk merawat pasien, serta asrama Bapelkes untuk transit tenaga medis yang merawat pasien,” katanya.
Adapun prediksi pakar epidemiologi menyatakan pada puncak wabah Mei nanti, jumlah terjangkit Sulteng mencapai 80 kasus positif maka gubernur dengan tegas meminta masyarakat supaya lebih disiplin menaati imbauan pemerintah.
“Alhamdulillah tingkat kematian Kita rendah dari sekian kasus, itu lah ukurannya sehingga (kurva) kita masih dianggap landai dan Saya mau dukungan masyarakat supaya proaktif membantu pemerintah,” tutupnya. (YP)