Palu, Alkhairaat.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan, India merupakan negara penyumbang pertama surplus neraca perdagangan di Indonesia pada Januari hingga Agustus 2017.
Menurut Suhariyanto, India berada pada posisi pertama penyumbang surplus neraca karena berada di angka 6,676 juta dolar AS . Hal itu lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat dan Belanda.
“India menyumbang 6,676 juta dolar AS. Amerika Serikat 6,321 juta dolar AS, dan Belanda 2,107 juta dolar AS,” Kata Kepala BPS, sebagaimana dikutip dari Republika.co.id, Sabtu (16/9).
Surhiyanto menjelaskan, besarnya surplus neraca terhadap perdagangan di Indonesia itu dipicu oleh sektor nonmigas.
“Total ekspor impor nonmigas Indonesia pada Agustus 2017 ini mencapai 2,41 miliar dolar AS. Sementara sektor migas kita justru defisit 0,68 miliar dolar AS,” ujarnya.
Kepala BPS menambahkan, sementara jika dilihat dari sisi volume perdagangannya, surplus Indonesia berada di angka 33,50 juta ton pada Agustus 2017. Hal itu juga didorong karena surplus neraca pada sektor non migas mencapai 34,21 juta ton. (Sup)