Palu, Alkhairaat.com – Remunerasi ribuan dosen Untad akhirnya cair per tanggal 16 Agustus 2024. Setelah dosen kesal menunggu sekian lama. “Alhamdulillah sudah rektor cairkan”, kata mereka.
Seperti diberitakan; Setelah Dosen Universitas Negeri Gorontalo (UNG) gaduh karena remunerasi mereka belum dibayar dan viral di media nasional, kini giliran dosen Untad yang bernasib sial. Pertama dalam sejarah di Universitas Tadulako, baru kali ini pembayaran hak-hak dosen dalam bentuk remunerasi tidak ditunaikan oleh Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Amar, ST. MT tepat waktu dan Warek II, Dr. M. Rusydi, M.Si.
Rektor di jaman Prof Mahfudz, pembayaran remunerasi selalu dibayarkan tepat waktu, yakni awal Juli dan akhir Desember tahun berjalan.
Demikian rangkuman keluh kesah dan rasa kesal dosen yang berhasil dihimpun. Sejumlah dosen sangat kesal terhadap kemampuan dan kepemimpinan Rektor dan Warek Duanya dalam pengelolaan keuangan.
Awalnya, pada tahun pertama kepemimpinan Dr Amar sangat dipuja dan disanjung. Warga Untad anggap Rektor inilah pembawa berkah, kata mereka. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, kapasitas kepemimpinan Dr Amar jauh panggang dari api. Beda suara jika di podium dengan kenyataan. Dilansir dari Ragam palu Sabtu 17/08/2024.
Menurut warga kampus, mulai dosen, pegawai hingga mahasiswa, leadershipnya mulai terukur.
Tidak jarang kalau pidato berapi-api di podium, peserta rapat saling berbisik, ST apa lagi kita mau dengar, kata mereka yang sudah hafal.
Ribuan Dosen Untad berharap, Rektor Amar harus terbuka mengapa belum juga dibayarkan, kemana dana Untad, agar jangan timbul fitnah, katanya.
“Inikah sudah rektor hebat, bayar remenurasi saja tidak jelas”, kata dosen muda kepada media ini yang meminta namanya tidak disebut karena dosen yang kena mata-mata akan dipersulit segala urusannya.
Sementara itu, berkembang informasi di antara dosen jika bukan hanya remunerasi yang gagal dibayar tepat waktu. Tapi juga paket proyek lainnya.
Dengan tipisnya persediaan isi kas Untad di bawah kepemimpinan Prof Amar tidak lepas dari banyaknya janji-janji sebelum Pilrek tanpa mengetahui posisi keuangan Untad. Menurut kalangan kampus, proyek yang jalan dan lancar hanya yang dibiayai PUPR, yang proyek dengan biaya Untad semua mengeluh.
Bisik-bisik di antara kalangan internal dosen saat ini, di atas 80 persen menyatakan kekecewaannya atas manajemen yang ada di Untad saat ini, kecuali mereka yang mendapat kue jabatan. “Banyak yang menyesal mendukung dia dan banyak yang kesal setelah aslinya kelihatan”, katanya.
Pada awal kepemimpinan beliau, kata dosen, Prof Amar diibaratkan sebagai sosok rektor yang tiada banding sejak Untad berdiri.
Tapi sayang, ribuan dosen saat ini kalau ditanya akan menjawab jika kepemimpinan Amar jauh dari harapan. Demi Allah, saya bersumpah”, katanya.
Dugaan menipisnya keuangan Untad, perlu ditelisik oleh pihak yang berwenang pada akhir tahun 2024. Pasalnya, kata mereka, ke mana dana Untad sampai pembayaran remunerasi tertunda-tunda.(MTG)