Parimo,Alkhairaat.com- Pengurus Daerah (PD) Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia(LS-ADI) Parigi Moutong(Parimo) menggelar Diskusi Publik bertema Hoax dan Ujaran Kebencian Ancaman Nyata Demokrasi, di Cafe Rainbow Parigi, Kamis(28/02/2019).
Hadir sebagai pembicara Kapolres Parimo AKBP Zulham Efendi Lubis, SIK, Direktur Utama Media Alkhairaat.com Muh.Sadig Alhabeyie, Anggota DPRD Sulteng Moh. Nur Dg Raatu, SE, Anggota DPRD Parimo Husen H. Mardjengi, Politisi PKS Andi Parerengi, ST, Perwakilan Dinas Kominfo Arman S.Sos, M.I Kom.
Ketua PD LS-ADI Parimo Miftahul Afdal mengatakan, Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, membuka ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan fikiran dan pendapat. Namun, masifnya pengguna media sosisal, terjadi kesalahan publik dalam memaknai kebebasan.
” Demokrasi memberikan hak asasi manusia untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, dan lain sebagainya. Namun, terjadi pemahaman Demokrasi yang kebablasan akibat dari perkembangan teknologi, terutama dirana media sosial, sehingga, setiap individu memberikan kritikan melalui sarana media sosial, jika tidak difilter terlebih dahulu untuk memastikan kebenaran berita termasuk informasi bermuatan ujaran kebencian, maka hal ini merusak segala proses Demokrasi,” Ungkap Miftahul Afdal
Miftahul berharap, melalui diskusi publik ini, dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya hoax dan ujaran kebencian. Diskusi bersama ini juga dapat melahirkan formulasi baru sebagai langkah meminimalisir penyebaran berita palsu.
Miftahul mengatakan, seiring pelaksanaan Pemilu 2019, menjadi momentum kompetisi politik yang berpotensi menyebarkan berita hoax, diikuti konten bermuatan kebencian dengan tujuan mempropaganda. Maka masyarakat Sulawesi Tengah(Sulteng) tetap harus menebar perdamaian dan rasa kebersamaan.
” Dengan begitu, terwujudkan Sulteng yang damai untuk Indonesia yang Ramah,” Kata Miftahul. (Sup)