Oleh : H. Samsudin Pay S.Ag.,M.Si.
Anak Muda menyebutnya zaman now. Pasangan HEBAT singkatan dari Hidayat Lamakarate dan Bartho adalah pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut I, akhir-akhir ini menjadi tema hangat di kalangan masyarakat Sulawesi Tengah. Sebab, dalam kurun waktu 3 pekan tingkat popularitas (keterkenalan) dan elektabilitas (kesukaan) pasangan HEBAT bagai roket melambung tinggi melampaui penantangnya di Angka 64%.
Tak heran jika kubu penantang sedang gelisah merumuskan issu dan strategi barunya untuk menghadang pasangan HEBAT Tapi Orang ampana bilang “Kalo so baku suka mo bekeng apa”. Terlanjur cinta dan terlanjur sayang pada HEBAT itulah kondisi yg terjadi di masa graasroot.
Kombinasi pasangan HEBAT ini secara faktual dapat menjawab dan mewakili seluruh komponen yg ada di Sulteng. Hampir tak ada cela sedikitpun dan dapat mewakili kosa kata yang disebut sempurna.
Demokrasi Pancasila yang kita anut sejatinya adalah demokrasi keterwakilan, dari aspek ini maka pasangan HEBAT menjadi jawabannya karena dapat mewakili kelompok keagamaan yang ada di Sulteng.
Secara Langsung bahwa pasangan HEBAT sedang menerapkan Demokrasi Pancasila yang sesungguhnya dan mengajarkan konsep keadilan sebagaimana yang tertuang dalam pasal-pasal Pancasila dan UUD 1945 dan konsep keadilan yang diajarkan dalam Islam.
QS. Al Maidah ayat 8 yang artinya dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sulawesi Tengah secara geografis sangat luas, terdiri dari daratan, lautan, kepulauan, pegunungan yg dihuni oleh kurang lebih 2,5 juta penduduk dengan berbagai profesi masyarakat dan berbagai suku, ras, agama dan antar golongan, dengan kondisi ini maka dibutuhkan kepemimpinan multi dimensi, energik dan muda, karenanya jawabannya adalah Pasangan HEBAT.
Segudang pengalaman kepemimpinan dan predikat pendidikan yang di sandang oleh Hidayat-Barhto, menjadi faktor penunjang kuat untuk mengembangkan potensi sumber daya alam yang melimpah ada di Sulawesi Tengah. Maka tak berlebihan jika saya menyebut bahwa pasangan HEBAT dibutuhkan tidak hanya oleh masyarakat bahkan alam slDulteng dengan berbagai sumber dayanya yang siap dikembangkan.
Trah kepemimpinan yang mengalir dalam diri Hidayat Lamakarate, dan kawin mawin sejarah antara keturunan raja-raja yang ada di Sulteng, (pertemuan multi etnis, rumpun Kaili, Bugis, Pamona, Buol, Tolitoli, Bungku, Pamoana, Poso bersaudara, Ampana , hingga rumpun Banggai) menjadikan Hidayat lamakarate menjadi reinkarnasi, simbol, dari semua kepemimpinan sejarah kerajaan yang ada di Sulteng.
Ditunjang dengan seorang istri transmigran Jawa yang berasal dari kultur kesultanan Jogjakarta maka tak heran jika kepemimpinan kaka Dayat menjadi kebutuhan dan keterwakilan multi kultur yang ada di Sulteng. Zaman pun membutuhkannya.
Letih jemari mengetik, tak selesai mengelaborasi pasangan HEBAT ini, jadirnya Paslon HEBAT ini, menjadi momentum emas bagi seluruh komponen masyarakat Sulteng.
Stop bicara soal demokrasi Pancasila, bicara merah putih, bicara kebhinekaan atau pluralisme, jika tidak mendukung Pasangan HEBAT.
Berhentilah diskusi soal kemajuan Sulteng jika tidak memenangkan Pasangan Hebat.
Keadilanmu akan dipertanyakan jika Menolak pasangan HEBAT.
Pandanganmu adalah pandangan kepalsuan jika tidak mengakui kiprah dan eksistensi pasangan HEBAT.
Beban berat tugas gubernur hanya dapat dipikul oleh kepemimpinan muda dan energik, sehat yang bernama HEBAT.
Penulis merupakan Tokoh Agama Tojo Una-Una