Palu, Alkhairaat.com – Ketua umum MW Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) propinsi Sulawesi Tengah Andi Mulhanan Tombolotutu,SH mengatakan, masih banyak anggapan masyarakat di luar sana yang menilai propinsi Sulteng daerah konflik.
Stigma ini kata Mulhanan , masih ada dan bgaimana peran KAHMI menghapus stigma ini.
“Walaupun konflik ini sudah berlalu 22 tahun lalu, stigma Sulteng daerah konflik masih ada. Disini peran kita sebagai KAHMI untuk menghapus stigma itu,” ujar mantan wakil walikota Palu itu.
Peran KAHMI lanjut Mulhanan, harus melahirkan kebijkan-kebijakan strategis untuk pembangunan Sulteng dan terpenting Sulteng menjadi trending topik bahwa mengelola sumber daya mineral agar bisa mendatangkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dan khususnya warga Sulteng
“Sulteng adalah bagian integral dari seluruh Indonesia maka peran serta KAHMI penting sekali ,” tutur Mulhanan dihadapan ribuan peserta Munas XI KAHMI di Palu, Kamis (24/11/2022).
Olehnya dalam Munas XI KAHMI ini urai Mulhanan, akan melahirkan rekomendasi dalam memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
”ini adalah strating point dari kebangkitan ekonomi umat,” ucapnya sembari mengucapkan selamat bermusyawarah dengan tetap memperhatikan ketertiban dan kenyamanan Munas XI KAHMI.
Nampak hadir dalam acara Munas XI KAHMI diantaranya dewan etik KAHMI Yusuf Kalla, dewan etik KAHMI Mahfud MD, gubernur Sulteng Rusdi Mastura dan sejumlah tokoh KAHMI dan pengurus KAHMI di seluruh tanah air. (MTG)