Palu, Alkhairaat.com- Perseteruan antara staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI), Arya Sinulingga dan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) semakin memanas.
Setelah 3 hari menunggu klarifikasi dan permohonan maaf Arya tak kunjung datang, Pospera akhirnya resmi melaporkan Arya serentak oleh para relawan Pospera di 27 Polda di seluruh Indonesia termasuk di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pospera Sulteng melakukan pelaporan ke Polda Sulteng itu langsung diwakili Ketua DPD Pospera Sulteng, Aim Ngadi yang juga didampingi Ketua Pembina DPD Pospera Sulteng, Edison Tentenabi dan Pengurus DPC Pospera Parigi Moutong, bertempat Polda Sulteng jalan Sam Ratulangi, Palu, Senin (16/11/2020).
Ketua DPD Pospera Sulteng, Aim Ngadi mengatakan DPD Pospera Sulteng melaporkan Arya Sinulingga terhadap pernyataannya di salah satu WhatsApp Group yang menyebutkan banyak perusahaan yang komisarisnya Pospera selama 5 tahun pada rugi semua dan bikin pusing.
Dari pernyataan itu, lanjut Aim, pihaknya membantah hal tersebut, karena dalam laporan keuangan BUMN RI yang di duduki komisaris sebanyak 7 orang, bahwa BUMN RI tidak merugi, malahan untung.
“Terkait pernyataan itu, setalah diketahui pengurus Pospera tingakat nasional, bahwa Arya Sinulingga telah menyingung nama organisasi Pospera dengan kalimat penyebaran fitnah dan hoax,” ujarnya.
Maka dari itu, Aim menegaskan bahwa ini harus di lawan tanpa ada kalimat-kalimat lain lagi.
“Tidak ada kata lain, selain lawan,” tegasnya.
Kemudian pada waktu yang sama, Ketua Pembina DPD Pospera Sulteng, Edison Tentenabi menambahkan bahwa, Organisasi Pospera dalam BUMN RI hanya ditempatkan di anak perusahaan.
“Pernyataan dari Arya Sinulingga kami tidak terima, karena kami tidak terlibat yang dikatakan BUMN mengalami kerugian,” tutupnya. (SAI)
