Palu, Alkhairaat.com – Maarif Institut menggandeng Inspektorat Jenderal (Itjend) Kemendikbudristek RI memantau Aktivitas Intoleransi Dunia Pendidikan di Kota Palu. Kegiatan tersebut diawali dengan Focus Grup Discuccion (FGD) yang dipusatkan di Aula Komnas HAM Sulteng, rabu (17/11/2021).
Kegiatan FGD tersebut, dipimpin oleh M. Supriadi dari Maarif Institut didampingi Ahmad Imam Mujaddid Rais dan pihak Itjend Kemendikbudristek.
Dalam FGD tersebut, terungkap bahwa selama ini, aktivitas Intoleransi Dunia Pendidikan cenderung belum muncul kepermukaan, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk mencegah secara dini.
“Untuk potensinya memang ada, sehingga penting dicegah untuk tidak menjadi tindak kekerasan yang meluas,” jelas Ketua AJI Palu, Yardin Hasan yang turut menjadi peserta pada FGD tersebut.
Kata Yardin, aktivitas intoleransi, tidak saja muncul atas nama Agama tertentu saja, tetapi bisa terjadi dan dilakukan atas nama kelompok atau golongan tertentu lainnya.
“Intinya semua berpotensi melakukan upaya intoleransi ini, khususnya di tingkat pelajar, baik atas nama agama, golongan, suku, maupun Ras, sehingga penting bagi semua pihak, untuk mencegahnya sedini mungkin,” tandasnya.
Selain dari AJI Palu , FGD tersebut turut dihadiri berbagai elemen terkait, seperti FKUB, Dinas Pendidikan Kota Palu, Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Alkhaeraat Palu, dan pihak LSM di Kota Palu.*