Parimo, Alkhairaat.com- Pengurus Daerah (PD) Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mengelar aksi Puasa Korupsi dan Berbagi Takjil di depan kantor DPRD Parimo, Rabu (20/05/2020).
Sejumlah massa aksi secara bergantian menyampaikan orasinya sambil membagikan takjil kepada pengguna jalan yang melintas di depan gedung DPRD Parimo. Dalam kegiatan itu, mereka tetap patuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker demi mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
Aksi tersebut merupakan kegiatan rutinitas LS-ADI setiap bulan suci ramadan. Tetapi aksi kali ini tuntutannya berbeda dengan aksi-aksi sebelumya. Pasalnya, aksi itu melayangkan beberapa tuntutan diantaranya, semua akstivitas tambang ilegal di Parimo agar segera di tutup.
Ketua PD LS-ADI Parimo Idrus mengatakan aktivitas tambang merugikan daerah, karena hasil pertambangan hanya di nikmati segelintir orang, misalnya pertambangan Kayuboko dan tambang yang dikelola oleh PT KNK di Moutong.
“Pemerintah jangan menutup mata, kalau tidak ada tindakan dan langkah dari pemerintah berarti pemerintah sudah bermain mata dengan para peguasa tambang sehingga mereka tidak tegas dalam menyikapi hal ini,” kata Idrus saat berorasi.
Menurutnya, mengeksploitasi tambang yang merusak alam, dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor dan lainya.
“Apalagi tambang kayuboko ini ilegal, dan satu lagi tambang yang ada di Moutong lobu yang belum memiliki izin operasi tapi mereka terus melakukan aktivitas diam-diam memanfaatkan waktu saat ini dalam keadaan pandemi, hal ini merugikan daerah kita. Alamnya dirusak tetapi kontribusi terhadap daerah sama sekali tidak ada, karena tambang beroprasi tanpa izin,” terangnya. (FM)