Palu, Alkhairaat.com – Melihat pemberitaan di media sosial beberapa waktu lalu yang menceritakan kisah Ibu Paramita yang lumpuh tertimpa reruntuhan bangunan pada peristiwa bencana Palu 28 September 2018 lalu mengundang rasa iba kami dari LS-ADI Kota Palu untuk membantu meringankan beban dan memberikan support kepada ibu dua orang anak ini di kedimannya di rumah kos Jalan Sungai Manonda, Lorong Syukur, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, pada jum’at (10/07/2020).
Ketua LS-ADI Kota Palu, Asriadi Mengatakan, Kabarnya hampir dua tahun pasca bencana ibu Paramita belum tersentuh sama sekali oleh bantuan dari pemerintah.
“Ini menambah rasa haru kami. Disaat sebagian masyarakat korban bencana yang sudah mendapat berbagai bantuan dari pemerintah pada beberapa waktu lalu kita di gegerkan dengan kisah haru istri dari seorang kuli bangunan ini,” kata asriadi.
Menurut Asriadi, Ibu Paramita bukan hanya tidak masuk dalam daftar penerima bantuan hunian tetap dan bantuan untuk korban bencana.
“Ia juga tidak masuk dalam daftar warga yang mendapatkan hak-haknya sebagai korban bencana. Di masa pandemi inipun, dimana pemerintah telah mengalokasikan bantuan untuk warga terdampak pandemi, lagi-lagi kelurga ini terlewatkan,” ujarnya
Asriadi menanyakan, mengapa sampai dengan saat ini ibu Paramita dan keluarga belum tersentuh bantuan? Setengah lirih ia menjawab bahwa sebelumnya sudah beberapa kali mencoba mengurus permohonan bantuan tersebut. Suaminya sudah bolak balik untuk mengurus. Namun, hasilnya nihil. Hanya janji-janji saja yang mereka dapatkan.
Lanjut, ujar asriadi, Ketika melihat dan mendengar langsung kondisi dan keluh kesah dari ibu Paramita sungguh sangat memprihatinkan. Setengah badannya sudah mati rasa dan lengan kirinya patah.
“Suaminya hanya seorang kuli bangunan yang penghasilannya kecil dan tidak tetap. Jangankan untuk berobat, kebutuhan sehari-hari saja sangat sulit untuk di penuhi. Belum lagi anaknya secara umur sudah harus bersekolah, tentunya ada kebutuhan tambahan lagi untuk seragam sekolah,” ujarnya.
Kemudian asriadi menyampaikan, kisah ibu Paramita ini sudah beberapa Minggu beredar di media sosial namun tidak juga mampu menggerakkan hati Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palu. Setebal apakah daging yang melapisi hati mereka sehingga tidak tersentuh sedikitpun. Untung saja ada beberapa dermawan yang sudah bergerak dan membantu.
Ia pun kritik, Pemkot harus digugat. Kami menilai Pemkot tidak becus dalam menangani korban bencana. Pelayanan untuk masyarakat jauh dari yang di harapkan, terbukti dengan terkuaknya kisah ini dan banyaknya keluhan tidak tepat sasarannya berbagai bantuan. Yang lebih layak mendapat bantuan justru tidak mendapatkannya. Di luaran sana pasti masih banyak yang bernasib sama dengan ibu Paramita ini hanya saja tidak terekspos seperti ini.
Selain tidak becus menangani korban bencana, masyarakat kurang mampu juga kurang mendapat perhatian. Bagaimana nasib mereka, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan lain-lain. Kami tidak melihat kehadiran Pemkot di tengah-tengah masyarakat. Terbukti dengan adanya masyarakat yang belum tercover bantuan dari Pemerintah dan banyaknya anggaran yang tidak di manfaatkan dengan baik. Seperti dana CSR dari bank Sulteng dan Alfamidi yang hanya digunakan untuk membangun patung dan restorasi taman yang sama sekali tidak ada urgensinya.
Asriadi berharap, Mudah-mudahan dengan sedikit bantuan dari kami ini bisa membantu ibu Paramita dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Kedepan, jika ada rejeki lagi Insya Allah kami akan kembali membantu. Melalui ini juga kami ingin mengajak saudara-saudara, para dermawan untuk bisa membantu para korban bencana dan masyarakat kurang mampu seperti ibu Paramita ini,” pesanya.
Lanjut asriadi, sebagai Organisasi Kepemudaan yang berdiri dan berpijak di tanah Palu, kami akan selalu bersama rakyat dan memperjuangkan nasib rakyat Palu. Kami juga akan membantu menyuarakan keluhan-keluhan masyarakat Palu yang kurang bahkan tidak sama sekali mendapat perhatian dari Pemkot Palu.
“Kami siap untuk menjadi penyambung lidah rakyat. Jika ada masyarakat yang bernasib sama dengan Ibu Paramita ini silahkan sampaikan ke kami. Kami siap untuk memperjuangkannya,” tutupnya.(ASR)