Palu, Alkhairaat.com – Lingkar Studi Aksi Dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) menggelar Aksi Say No To Golput bertempat di kota palu Jumat (22/11/2024).
Aksi tersebut dimulai dari kantor Polda Sulteng, KPU Sulteng, Kantor Gubernur, Korem dan Mimbar bebas di Taman gor.
Unjuk rasa ini dimaksudkan sebagai bentuk mengajak masyarakat untuk mengunakan hak pilihnya Jangan Golput!, dan menghimbau Kepada berbagai pihak dalam hal ini ASN,KPU,BAWASLU, TNI DAN POLRI untuk bagaimana menjaga netralitas dalam pilkada 17 November 2024.
Koordinator lapangan (Korlap) Ahmad menyampaikan aksi tersebut adalah say no to golput dalam menyambut pilkada pada 27 November 2024.
“Tentunya kami dari lingkar studi aksi dan demokrasi indonesia (LS-ADI) hari ini turun dalam bentuk aksi damai pada pilkada 27 November 2024, tentu dalam pilkada adalah Merupakan momentum penting dalam sistem demokrasi kita. Ini bukan sekadar memilih pemimpin, tetapi juga menentukan arah pembangunan dan masa depan daerah kita. Sebagai warga negara Kita Berkewajiban untuk berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam Pilkada adalah wujud nyata kepedulian kita terhadap kemajuan bangsa. Sehingga Dibutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat dan pihak-pihak terkait. Setiap individu maupun institusi memiliki peran penting untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan jujur, adil, dan aman,” tuturnya.
Ahmad mengajak masyarakat untuk masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di TPS.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bagaimana mengunakan hak pilihnya karena hak pilih dari seluruh elemen masyarakat adalah salah satu penentu kemajuan daerah,” tutur korlap
Selain mengajak masyarakat untuk memilih LS-ADI juga menghimbau netralitas beberapa pihak dalam pilkada Sulteng.
“Dan kemudian menghimbau kepada berbagai pihak di antaranya Aparatur Sipil Negara (ASN) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), Serta Lembaga Penyelenggara Pemilu Seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk bagaimana bisa bersikap netral dalam pilkada 27 November 2024,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa agar segala unsur penyelenggara dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Aksi Say No To Golput dan himbauan Ini merupakan aksi rutin yang dilakukan LS-ADI ketika menjelang pemilu maupun pilkada dengan tujuanya memberikan edukasi kepada masyarakat umum dan mencegah lembaga ASN,KPU, BAWASLU TNI DAN POLRI untuk selalu melakukan sesuatu sesuai prosedur undang-undang dan peraturan yang ada serta tidak melenceng apalagi sampai memihak kepada salah satu pasangan calon tertentu,” ucap Ahmad.
Aksi ini juga kita lakukan serentak di 8 kabupaten satu kota se sulteng dan cabang LS-ADI yang terdapat di sulawesi barat pada hari kamis 21 november yang berpuncak di Sulteng pada jumat 22 November.
“Seperti rilis yang disampaikan oleh bawaslu RI pada Juni 2024 bahwa potensi Politik uang pada pilkada 2024 masih sangat berpotensi pada pilkada 2024 serta hasil penulusuran Tempo pada bocor alus politik pada 13 hari yang lalu bahwa begitu parahnya kandidat pilgub yang menggunakan institusi kepolisian untuk memenangkan salah satu calon kandidat tertentu. Apalagi di sulteng ini pun ada indikasi seperti itu yang terjadi di kabupaten banggai laut dan banyak beredarnya politik sembako yang beredar di media sosial,” tutur korlap.
Hal lain diperkuat dengan posisi Sulteng urutan keenam potensi rawan konflik se-Indonesia.
“Maka dari pada itu kami selalu menghimbau untuk hal-hal yang demikian jangan sampai terjadi disulteng. Apalagi sulteng ini adalah potensi rawan konflik ke-6 dari seluruh provinsi yang melakukan pilkada, jangan sampai pemicu konfliknya adalah lembaga yang harusnya netral,” bebernya.
Polda Sulteng yang menerima masa aksi menyatakan sikap tetap menjaga netralitasnya sesuai undang-undang yang ada dan mengapesiasi aksi LS-ADI karena menjadi bagian dalam membantu agenda polda dan mensukseskan pilkada serentak di sulteng ini dan disahuti oleh kelompok LS-ADI apabila kedepan ada ketidaknetralan dari anggota polri bahwa kapolda sulteng harus mundur dari jabatanya bahkan harus dicopot.
Dalam aksi mimbar bebas yang dilakukan LS-ADI dalam rangka mendengarkan keluhan masyarakat terkait permasalahan yang terjadi pada pilkada 2024.
para individu maupun perwakilan kelompok banyak yang menyuarakan ketidaknetralan Polda dan bawaslu serta ajang bagi-bagi sembako saat ini yang begitu masif dilaksanakan dan ada dugaan akan ada terjadi potensi money politik untuk memenangkan salah satu pasangan calon tertentu.
“Olehnya sikap LS-ADI akan membuka ruang kepada masyarakat untuk melaporkan segala bentuk pelanggaran dan akan setia mengawalnya demi tercipta pilkada yang damai aman dan bahagia di Sulteng ini,” tandas Ahmad.(MTG)