Palu, Alkhairaat.com- Tokoh Muda Alkhairaat, Habib Mohammad Sadig al-Habsyi, menekankan pentingnya para kader Alkhairaat atau Abna’ Alkhairaat untuk berpegang teguh pada akidah dan mazhab yang diajarkan oleh Guru Tua.
Habib Sadig menyampaikan hal tersebut seusai bersilaturahim Idul Fitri dengan mantan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, di Palu, belum lama ini.
“Sebentar lagi seluruh Abna Alkhairaat memperingati Haul Guru Tua, al-Habib ‘Idrus bin Salim al-Jufri, yang ke-54. Sudah sepatutnya momentum haul ini kita jadikan sebagai tonggak untuk berpegang teguh kepada ajaran yang diwariskan oleh Guru Tua,” ungkapnya.
Dalam pandangan Habib Sadig yang juga merupakan cicit Guru Tua, tantangan Alkhairaat hari ini tidak hanya datang dari luar, melainkan juga dari dalam atau internal Alkhairaat.
“Kita patut berhati-hati pada ancaman dari dalam, karena tidak terlihat. Bukan hanya di lingkungan Alkhairaat tetapi juga bagi umat Islam di Indonesia secara umum. Hari ini, banyak orang yang berkamuflase, masuk ke dalam struktur, lalu menyebarkan paham-paham yang bertentangan dengan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Ini harus kita waspadai,” himbaunya.
Habib Sadig dengan tegas mencontohkan bagaimana Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA) telah disusupi oleh ajaran Syi’ah.
“Habib ‘Idrus atau Guru Tua secara tegas menolak ajaran Syi’ah. Beliau menganjurkan kepada kita untuk menjauhi ajaran sesat tersebut. Tetapi, yang aneh, sampai Ketua HPA Sulteng justru dijabat oleh seorang pengikut Syi’ah,” ungkapnya.
Ia mengaku tidak mengerti mengapa hingga saat ini tidak ada tindakan yang diambil oleh Ketua Umum Alkhairaat terkait identitas akidah Ketua HPA Sulteng.
“Ketua Umum harus segera mengambil sikap dengan memberhentikan Ketua HPA Sulteng bila tidak ingin dianggap telah terpengaruh oleh paham Syi’ah serta meninggalkan kesan bahwa Alkhairaat sedang mengalami krisis kader kompeten yang sesuai dengan ajaran Guru Tua,” tegasnya. (***)