Palu, Alkhairaat.com – Program Studi pendidikan sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) berencana menggelar lomba debat sejarah.
Kegiatan tersebut bertajuk History debat competation dan memiliki beberapa tujuan penting dalam pelaksanaannya hal itu ungkapkan oleh ketua program studi pendidikan sejarah FKIP Untad Dr. Hasan, M.Hum.
“Kegiatan history debat History competation memiliki tujuan utama untuk membuat mahasiswa bisa peka sensitif dan kritis dengan kondisi soslal yang kedua mereka di usahakan memahami situasi terkait materi sejarah, dan yang ketiga mahasiswa diajak untuk berkolaborasi serta berdiskusi terkait masalah sejarah yang ada, tiga poin tersebutlah yang menjadi landasan dari pelaksanaan History debat Competation,” ungkap Dr. Hasan saat ditemui diruang prodi pendidikan sejarah Rabu, (11/05/2023).
Ia juga menyebutkan dalam debat tersebut memuat tiga poin pembahasan seputar sejarah.
“Dalam debat tersebut akan di bahas tiga topik yang berkaitan dengan sejarah yakni sejarah lokal, sejarah nasional dan sejarah internasional,” sebutnya.
Kemudian peserta yang dapat mengikuti debat tersebut adalah mahasiswa pendidikan sejarah.
“Kegiatan tersebut bisa diikuti oleh mahasiswa pendidikan sejarah di setiap angkatan karena di Prodi sejarah itu setiap angkatan memiliki 3 kelas dan setiap kelas bisa mengirim maksimal dua tim yang terdiri dari orang untuk mengikuti kegiatan debat tersebut dengan juri dari dosen sejarah,” ucapnya.
Agenda debat yang di rencanakan pada tanggal 25 mei 2023 tersebut merupakan Momen awal dari kebangkitan dari prodi pendidikan sejarah.
Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan di tanggal 20 Mei mengapa kita mengambil tanggal itu karena tanggal 20 Mei setiap tahunnya itu diperingati sebagai hari kebangkitan nasional dan saya berharap momentum itu bisa dijadikan sebagai awal kebangkitan dari prodi pendidikan sejarah,” paparnya.
Dr. Hasan juga mengungkapkan bahwa kegiatan debat History competation baru pertama kali dilaksanakan di universitas Tadulako.
“Kegiatan history debat kompetition atau debat persoalan sejarah ini adalah pertama kalinya dilaksanakan di Universitas Tadulako sehingga mahasiswa bisa meningkatkan pengetahuan atau knowledgenya,” ujarnya.
Debat tersebut merupakan awal dari kegiatan-kegiatan besar yang dilaksanakan oleh Prodi pendidikan sejarah dibawah pimpinan Dr. Hasan, M.Hum.
“Kedepannya prodi sejarah akan mengundang universitas lain yang memiliki prodi sejarah untuk melaksanakan kegiatan yang bernuansa sejarah,” pungkasnya.
Diakhir wawancara ia mengharapkan seluruh elemen bisa berkolaborasi dalam membangun prodi pendidikan sejarah.
“Dalam hal ini kita harus banyak melibatkan mahasiswa sejarah termasuk Himsa selaku himpunan di prodi sejarah sehingga membangun simbiosis mutualisme antara prodi dan mahasiswa dan senantiasa memberikan manfaat,” harapnya.(MTG)