Donggala, Alkhairaat.com- Pengurus Daerah (PD) Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Kabupaten Donggala menggelar Aksi Puasa Korupsi yang dirangkaikan dengan program Ramadan Berbagi, di Donggala, Rabu (20/05/2020).
Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin setiap bulan suci ramadan. Sejumlah massa aksi secara bergantian menyampaikan orasinya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak dalam melakukan demonstrasi itu, dalam upaya mencegah penyebaran Virus Covid-19.
Sembari menyampaikan aspirasi masyarakat dalam aksi puasa korupsi, LS-ADI juga berbagi takjil kepada pengguna jalan yang melintas dan warga di huntara belakang kantor DPRD Donggala.
Aksi puasa korupsi itu melayangkan beberapa tuntutan diantaranya yaitu, mendesak transparansi anggaran Covid-19, transparasi dana BLT, tranparansi anggaran stimulan, memperbaiki jalan trans Palu sampai Tolitoli yang terendam saat air pasang, menuntaskan kasus Mangrove di Kaboga besar, hentikan penyedotan danau telaga, bupati donggala harus meminta maaf karena gagal mensejahterakan rakyat Donggala, membolehkan salat idul fitri karena Donggala masuk dalam zona hijau, meminta pemerintah khususnya Pemda Donggala untuk benar-benar fokus pada penanganan Covid-19.
“Kemudian meminta transparansi anggaran C-19. Pemerintah kabupaten Donggala telah menggelontorkan anggaran Covid-19 sebesar Rp 30 Miliar. Banyak pemberitaan mengenai tidak meratanya dan salah sasaran sehingga perlunya transparansi anggaran. Kami juga meminta pemerintah harus konsisten dengan ucapannya, jika ada kedapatan penyelewangan anggaran C-19 harus dihukum mati,” kata ketua PD LS-ADI Donggala Alamsyah dalam orasinya.
Alamsyah mengatakan selanjutnya LS-ADI Donggala mendesak agar bupati Donggala kiranya meminta maaf.
“Kami minta bupati Donggala segera meminta maaf dalam momen bulan suci ramadan ini, karena telah gagal memimpin donggala selama dua periode,” terangnya.
Ia pun berharap Virus Covid -19, korupsi, kolusi, nepotisme, kecurangan, kekerasan, hoax, pungli, manipulasi narkoba, penggusuran, kebencian, dan lainnya segera berakhir.
“Mari kita berdoa dan
berjuang bersama-sama, semoga segala macam virus pandemi ini (C-19, korupsi, kolusi, nepotisme, kecurangan, kekerasan, hoax, pungli, manipulasi narkoba, penggusuran, kebencian, dan lainnya) segera berakhir. Saat puasa saatnya menahan, seteleh puasa saatnya meninggalkan,” tutupnya. (YP)