Palu, Alkhairaat.com – Presiden Turki, Recep Tayiip Erdogan, menuding Myanmar telah melakukan genosida terhadap minoritas Muslim di negara tersebut. Puluhan ribu Muslim Rohingya diketahui telah melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari kekerasan etnis yang dilakukan aparat Myanmar.
“Ada genosida di sana (Myanmar). Mereka yang menutup mata terhadap genosida itu, menghidupkannya di balik topeng demokrasi, adalah bagian dari kaki tangannya,” kata Erdogan ketika berpidato di Istanbul saat perayaan Hari Raya Idul Adha. Demikian dikutip dari halaman situs The Guardian, Sabtu (2/9).
Erdogan mengaku akan membawa isu Rohingya pada Sidang Umum PBB di New York bulan ini. Sebagai langkah awal, ia telah menjalin pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dan sejumlah pemimpin Muslim.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, telah meminta pemerintah Bangladesh untuk membuka pintu di perbatasan negaranya. Ia menyebut, pemerintah Turki akan menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memberikan perlindungan bagi pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh.
Hampir 400 orang dari etnis minoritas Rohingya tewas akibat serangan militer Myanmar di Rakhine. Militer setempat mengklaim, tindakan mereka dipicu 90 bentrokan senjata, termasuk 30 serangan yang dilakukan oleh pemberontak pada tanggal 25 Agustus. Sebagai respon atas serangan tersebut, militer Myanmar meluncurkan serangan yang mereka sebut dengan operasi pembersihan terhadap para pemberontak.
Sementara itu, jajaran pengacara kasus Rohingya membeberkan bahwa aparat Myanmar membakar rumah-rumah, menembaki warga sipil, sehingga menyebabkan orang-orang melarikan diri. Mereka mengumumkan tewasnya ratusan warga sipil sembari menunjukkan foto dan rekaman video di media sosial sebagai bukti. (Mat)