Palu, Alkhairaat.com – Isu korupsi yang terus digoreng oleh Prof Dr Haji Jayani Nurdin selama beberapa tahun belakangan ini, pada dasarnya dapat dipahami oleh Prof Basir.
Pasalnya, Selain Prof Jayani setara dengan sosok Wali, juga Jayani dikenal orang yang tidak ada nodanya selama ini. Apalagi mau cari dosanya, kata Prof Basir yang dimintai tanggapannya terkait dengan manuver Ketua “Komunitas Penuh Kesucian—KPK” itu.
Menurut Prof Basir, sikap Prof Haji Jayani ini, adalah hal yang lumrah di dunia Politik. Pemandangan demikin ini adalah bukan fenomena baru di manapun kita berada dalam tataran berkehidupan.
Jangankan saya dan beberapa teman yang pernah berada dalam suatu sistem, sedangkan Yang Mulia Bapak Presiden Jokowi yang saat ini masih menjabat Presiden saja, masih terus saja dicaci dan hina, bahkan dituduh, kata Basir.
Jika sosok Presiden Jokowi saja, kata Basir, diperlakukan begitu, apalagi sekelas saya yang tidak ada apa-apanya, ucapnya.
Jadi, lanjut Basir, kita maklumi saja bila Prof Haji Jayani yang setara dengan Wali di mata Saya, masih terus melakukan manuver demikian.
Saya tidak mengatakan ada kaitannya antara kekalahannya menjadi rektor saat bersaing dengan Prof Mahfudz yang membuat Prof Jayani begitu, tetapi sikap dan manuver yang dilakoni itu terjadi setelah kalah dalam Pilrek 2018 silam.
Saya juga tidak mengatakan ada kaitannya antara gagalnya maju sebagai calon Ketua Senat karena mundur sebelum pemilihan Tahun 2019 silam, namun perilaku Prof Haji Jayani ini muncul setelah semua peristiwa itu berlalu, tegas Basir.
Bagaimana sikap Prof Jayani ketika diangkat jadi Pembantu Rektor III di zaman Anda sebagai Rektor? Basir mengatakan justru sikapnya kala itulah yang menjadi dasar penilaian jika di mata saya, Prof Jayani itu identik dengan Wali.
Sikapnya yang sangat baik, tutur katanya yang mencerminkan sosok profesor dan haji, sehingga dasar itulah yang jadi dasar penilaian sampai saat ini sehingga Prof Jayani di mata saya adalah orang yang suci, kata Basir.
Lalu bagaimana penggunaan dana kemahasiswaan selama Prof Jayani menduduki jabatan Pembantu Rektor III di zaman Anda sebagai Rektor?
“Saya yakin Jayani ini tempatnya di Syurga saat peninggal karena di mata saya dia tidak pernah ada salahnya selama hidup di dunia. Makanya menurut saya, tidak sepeserpun uang kemahasiswaan yang dia selewengkan” ucapnya.
Ditanya perihal hasil audit yang dituduhkan Jayani dikorupsi Rp1,7 Milyar, Basir Cyio mengatakan jika seluruhnya telah dikembalikan ke kas negara sesuai dengan Rekomendasi Auditor oleh semua staf yang harus mengembalikan, termasuk saya sendiri.
Saya harus menyetor kembali sebanyak Rp129.469.865 (seratus dua puluh sembilan juta Empat ratus enam puluh sembilan ribu delapan ratus enam puluh lima rupiah) dan itu telah selesai, dan ada bukti setoran di Bank BNI Kampus Untad.
Jumlah Rp129 jutaan itu, kata Basir, telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 18 April 2022 bersama Sembilan orang staf lainnya, dan pada 19 April 2022 sebanyak tujuh orang, sehingga dalam penyetoran dua tahap itu telah tuntas dikembalikan Rp1,7 Milyar.
Tapi mengapa terkesan jika membaca komentar Prof Jayani di media, seolah dana Rp1,7 M itu digunakan oleh Anda? Begitu memang, karena yang paling seksi untuk dituduh dan dijadikan sasaran tembak adalah saya, kata Basir.
Ditanya bukankah cara dan pola demikian sebagai bentuk kebencian dari Prof Jayani kepada Anda? Oh tidak! Menurut Basir, yang namanya sosok yang setara dengan Wali, hatinya sangat bersih dan mulia.
“Jadi saya yakin Prof Haji Jayani itu dalam hatinya tidak ada namanya kebencian. Jikapun selalu melakukan manuver dengan isu korupsi, itu bukan kebencian tapi salah satu cara membahagiakan dirinya,” kata Basir.
Ada isu selentingan jika Anda beserta Tim Pengacara dari Jakarta sedang mengumpulkan bukti video Podcast dan berita di media yang berbau tuduhan dan pencemaran nama baik untuk bahan Pelaporan langsung ke Mabes Polri?
“Maaf No Coment kalau itu”. Jika ada pertanyaan lain, yang lain saja dulu, pinta Prof Basir Cyio kepada sejumlah awak media.
Ketika ditanya mengapa belum hadir ke Kejaksaan Tinggi untuk diminta keterangan di bagian Asintel Kejati, Prof Basir mengatakan jika pihaknya telah menyampaikan secara tertulis kepada Pak Kajati jika sedang berada di luar kota sehari sebelum ada panggilan. “Insya Allah kami akan hadir atas surat dari Asintel Kejati Sulteng tersebut”, katanya.
Ditanya mengapa baru empat orang dipanggil dari 16 orang yang telah mengembalikan, Prof Basir mengatakan mungkin bertahap.
Mengakhiri penjelasannya, Prof Basir Cyio mengatakan jika senantiasa mendoakan Prof Haji Jayani semoga selalu dalam limpahan Rahmat dari Allah SWT, hingga kelak sama-sama menuju liang lahat.
Pada kesempatan lain, ketika Prof Jayani dihubungi oleh media ini melalui pesan WhatsApp yang diterima pada pukul 19.43 WITA dan dibaca 19.46 WITA, belum merespon.
Adapun pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut:
- Apakah Prof Jayani telah mengetahui bahwa 16 orang yang Prof tuduh telah mengembalikan uang tersebut?
- Terkait sejumlah isu yang beredar bahwa yang melatarbelakangi pelaporan Prof terhadap Pak Basir itu karena dendam lama karena kegagalan untuk naik jadi Rektor dan Ketua Senat?
Namun tidak ada tanggapan sama sekali dari Prof Jayani terkait pertanyaan tersebut.(MTG)