Parimo, Alkhairaat.com – Ketua Pengurus Daerah (PD) Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Idrus mengungkapkan bahwa, penyebab terjadinya banjir itu dikarenakan ada aktifitas tambang ilegal kayuboko
“Yang menjadi penyebab utama dari banjir ini adalah, adanya aktivitas tambang ilegal kayuboko yang melakukan aktivitas pertambangan tanpa adanya izin dari pihak pemerintah kabupaten, sehingga saat terjadi hujan deras maka material lumpur ikut terbawa air sungai hingga seperti di daerah olaya,” jelasnya kepada Alkhairaat.com, Senin (20/07/2020).
Ia mengungkapkan, Pemda dan DPRD Parimo sudah lepas tangan dan membiarkan adanya pertambangan ilegal.
“Pemerintah daerah dan DPRD Parimo hanya Lepas tangan Dan membiarkan adanya aktifitas pertambangan yang di duga di kelola oleh Bapak JF dan pengusaha asing,”ungkapnya.
Menurutnya, DPRD seharusnya tidak membiarkan adanya tambang ilegal tersebut, apalagi sampai membiarkanya beraktifitas.
“Sebagai perwakilan rakyat harusnya DPRD tidk tutup mata terhadap pertambangn ilegal di parimo, apalagi kami sudah pernah mengkonfirmasikan ke Ketua DPRD Parimo terkait pertambangan di Parimo, tapi malah beliau Lepas tangan dan enggan untuk Menyelesaikn persoalan pertambngn di parimo,”ujar Ketua LS-ADI Parimo.
“Oleh karena itu kami Mendesak pemerintah kabupaten harus bersikap tegas, dan meminta pertambangn Kayuboko harus di tutup total,” tegasnya.
Hal senada itu jga disampaikan oleh Ketua RT 008 dusun 04 desa olaya, Wawan G, mengungkapkan bahwa, banjir beserta lupur kali ini akibat dari penambangan di kayuboko.
“Memang pada tahun 2012 sempat terjadi banjir besar di wilayah sini cuman itu hanya air sungai saja, sekarang sudah dengan lumpur dari penambangan di kayuboko makanya banjir sekarang bukan cuman air tapi dengan lumpur” tegasnya saat di temui wartawan media alkhairaat.com
Ia juga meminta bantuan dari pemerintah daerah dengan bantuan yang ada, Karna bantuan yang diberikan rata-rata semua dari organisasi kepemudaan atau komunitas yang ada di kabupaten Parimo.(***)
