Palu, Alkhairaat Online – Sebuah video berdurasi 5 menit 35 detik yang memperlihatkan permintaan maaf terbuka dari Muhammad Fuad Riyadi, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Fuad Plered, viral di media sosial sejak Selasa (15/7). Dalam video itu, Gus Fuad menyampaikan penyesalan atas ucapannya yang dianggap menghina Pendiri Alkhairaat, Sayyid Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua).
Yang menarik, meskipun penghinaan sebelumnya disampaikan melalui kanal YouTube pribadinya pada April 2025, namun video permintaan maaf tersebut tidak diunggah di kanal yang sama. Hingga Rabu (16/7), pantauan Alkhairaat Online menunjukkan video tersebut hanya tersebar di berbagai platform media sosial dan aplikasi pesan berantai, bukan melalui kanal YouTube miliknya.
Dalam video tersebut, Gus Fuad membuka dengan ungkapan penyesalan mendalam. Ia menyatakan bahwa pernyataan-pernyataannya yang menyerang Guru Tua dan Alkhairaat tidak berdasar dan sepenuhnya keliru.
“Saya Muhammad Fuad Riyadi atau Gus Fuad Plered ingin menyampaikan sepatah dua kata untuk mengungkapkan penyesalan atas khilafan saya,” ucapnya dalam video tersebut.
Gus Fuad mengakui bahwa semua tudingan terhadap Guru Tua bersifat spekulatif dan tidak sesuai fakta sejarah, terutama jika dikaitkan dengan kontribusi besar Alkhairaat dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pembangunan bangsa.
Ia juga menyatakan telah merenungi ucapan-ucapannya dan merasa bersalah, khususnya terhadap keluarga besar Alkhairaat dan masyarakat Suku Kaili yang memiliki penghormatan tinggi terhadap Guru Tua.
“Saya menerima sepenuhnya sanksi adat yang telah dijatuhkan oleh masyarakat Suku Kaili, dan menyatakan patuh serta taat pada norma-norma adat dan nilai luhur bangsa,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Gus Fuad secara khusus memohon maaf kepada zuriat Guru Tua, keluarga besar Alkhairaat, serta masyarakat Kaili, seraya berharap agar permintaan maafnya diterima dan menjadi titik balik untuk memperbaiki hubungan.
“Saya berharap agar dapat diterima sebagai bagian dari orang-orang yang mencintai Guru Tua dan mendukung pengembangan Alkhairaat ke depan,” tutupnya.
Video ini disambut dengan beragam tanggapan dari warga Alkhairaat. Meski permintaan maaf telah disampaikan, sebagian kalangan berharap agar hal ini menjadi pelajaran penting agar tidak sembarangan menyampaikan narasi yang menyinggung tokoh-tokoh ulama besar, terutama yang telah berjasa besar dalam dunia keislaman di Indonesia.