Home Kesehatan Terjadi Lonjakan, Sekda Parimo Minta Satgas Covid-19 Lakukan 5 Klaster

Terjadi Lonjakan, Sekda Parimo Minta Satgas Covid-19 Lakukan 5 Klaster

461
0
SHARE

Parimo, Alkhairaat.com- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Zulfinasran minta Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Parimo untuk menindaklanjuti 5 (lima) Klaster dalam penanganan Covid di Parimo.

“Tahun lalu kita sudah menyusun ada 5 kalster yang harus kita tindaklanjuti. Saya berharap ada yang bertanggung jawab dan mengkoordinir hal tersebut,” kata Sekda mewakili Bupati saat rapat teknis satuan tugas Covid-19 Parimo bertempat di Aula lantai II Kantor Bupati Parimo, Kamis (05/08/2021).

Kelima Klaster itu kata Sekda Zulfinasran adalah Klaster khusus Pemerintahan, Klaster Perdagangan, Klaster kesehatan, Klaster Pendidikan dan Klaster Keagamaan.

Pertama klaster pemerintahan. Klaster pemerintahan dimaksudkan kata Zulfinasran untuk memantau akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan seperti jam kerja, masalah apel pegawai dan lain sebagainya, dan itu kata Sekda harus ada yang ditunjuk bertanggung jawab menanganinya.

“Kedua klaster perdagangan, orang orang yang ditunjuk bertanggung jawab untuk menertibkan atau mengaktifkan perdagangan di masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes),” kata Sekda.

Ketiga kata ia adalah klaster kesehatan, siapa mengkoordinir, berapa tenaga kesehatan (naskes). Jika terjadi lonjakan Covid terdapat nakes positif, siapa yang menjadi cadangan nakes. Hal itulah kata Zulfinasran yang harus disiapkan oleh kesehatan.

“Sekarang ada ratusan orang nakes yang di SK-kan untuk menagani Covid, apabila terjadi 50 persen terkonfirmasi positif, berarti sisa setengah tertinggal. Ada tidak tenaga kesehatan kita siapkan untuk bisa menggantikan yang setengah ini. Tahun kemarin saya minta siapa yang jadi relawan Covid dari kalangan anak anak kita atau anak muda yang punya basic keperawatan agar di data semua perawat di Parigi Moutong siapa yang mau dijadikan relawan Covid,” ucapnya.

Selanjutnya klaster keempat kata Sekda adalah klaster pendidikan.

“Saya lihat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak mengatur apa kendala pembelajaran online. Sekarang masyarakat kita butuh akses pembelajaran karena diharuskan untuk belajar online. Ternyata belajar online juga masih banyak masyarakat kita tidak memiliki hendphone. Itu sebabnya melalui Dinas Kominfo kita sudah menyediakan internet sampai di desa dan kecamatan. Inilah pola yang harus kita tarik satu persatu sampai ke bawah,” imbuhnya.

Klaster kelima kata Zulfinasran adalah klaster keagamaan. Kata ia itu sangat penting karena banyak menjadi persoalan utamanya pembatasan dalam pelaksanaan ibadah di masa pandemi Covid. (FRL)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.