Parimo, Alkhairaat.com- Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Desa (Pemdes) Eeya Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), telah menyalurkan dana bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang kurang mampu.
Meskipun sudah disalurkan, ternyata masih banyak warga yang belum tersentuh bantuan tersebut, pasalnya masih ada warga yang kurang mampu belum mendapatkan bantuan tersebut. Terkesan penyaluran BLT yang tidak merata sehingga warga sesalkan pembagian yang tidak masif bagi warga miskin.
Seperti yang terjadi pada Nima (47) warga Dusun satu Desa Eeya yang merupakan seorang janda anak satu.
Ia banting tulang demi sekolahkan anak semata wayangnya, yang masih duduk dibangku Madrasah Alkhairaat.
Ia pun hanya bekerja sebagai buruh pembuat kasur untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.
Nima berharap menerima bantuan BLT tersebut. Namun harapannya sirna saat Ia mengetahui dirinya tidak sama sekali dapat BLT.
Bukan hanya Nima yang tidak dapat BLT namun masih ada warga disekitar rumahnya tidak dapat juga, banyak warga yang menyesalkan tidak masifnya pendataan Pemdes Eeya terhadap warga kurang mampu yang tak dapat bantuan, padahal bantuan tersebut sangat dibutuhkan dengan situasi saat ini.
“Selama ini saya tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah desa ataupun pemerintah pusat, kalau diliat saya ini hanya buruh pembuat kasur dengan penghasilan saya tidak seberapa kalau tidak tetangga saya Mus yang kasih pekerjaan buat kasur, tidak ada uang, kenapa bantuan tidak merata? bahkan bantuan beras bulog hanya sekitar 7 kali saja menerima, selain itu sampe sekarang tidak ada lagi,” terangnya kepada Alkhairaat.com dikediamannya, Jumat (15/05/2020).
Nima juga mengatakan bahwa pembagian BLT di desa Eeya seharusnya lebih di prioritaskan untuk masyarakat yang ekonominya dibawah agar bisa dirasakan masyarakat miskin tanpa terkecuali.
“Saya liat juga orang yang dapat BLT lebih mampu dari pada saya, kenapa bantuan tidak merata? padahal orang orang butuh,” tutupnya. (FHL)
