Parimo, Alkhairaat.com- Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Parigi Moutong (Parimo) gelar Turnamen Basket Three X Three atau Three on Three, bertempat di Alun-alun Kantor Bupati Parimo, Rabu (20/10/2021).
Basket Three X Three merupakan pola terbaru yang dimainkan hanya 6 orang saja, masing masing tim 3 orang, pola tersebut juga perdana dilaksanakan di pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua baru-baru ini.
Ketua Perbasi Parimo Rivai mengatakan, kompetisi liga basket sudah digulirkan sejak awal dibentuk pengurus baru. Menurutnya setiap tahun dicanangkan liga Perbasi dan dilaksanakan di akhir tahun.
“Salah satu program kami untuk dicanangkan setiap tahun ada liga Perbasi yang rutin kami laksanakan diakhir tahun. Sebenarnya dari bulan lalu kami gulirkan hanya karena perkembangan kondisi negara kita, dan kita di daerah juga tahu sendiri pandemi Covid-19 masih berjalan, kemarin masih kami tahan dulu walaupun sudah menurun tapi tolong jangan terlena dengan penurunan virus ini, karena kita masih dalam suasana Covid,” ingatnya.
Lanjut Rivai, kedepan kata ia setiap liga basket akan dibuatkan piala bergilir dan liga basket tersebut di khususkan untuk Kabupaten Parimo itu sendiri.
“Kegiatan ini sebagai ajang seleksi. Kami juga rutin latihan setiap Senin sampai dengan Jumat sudah kami laksanakan untuk pembinaan usia muda,” tutur Rivai.
Sementara itu Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Parigi Moutong diwakili Sekretaris Umum Supardin saat membuka kegiatan mengatakan, baru saja pelaksanaan PON di Papua telah usai, dan salah satu Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan adalah bola basket.
“Saya nonton langsung kemarin untuk basket yang berlangsung di Timika. Basket dilombakan Three X Three,” jelas Supardin.
Ditambahkannya, sebagai penyemangat pebola basket, kata ia saat ini pemerintah atau negara hadir di olahraga, dan untuk kontingen Sulteng saat penggelaran PON di Papua berhasil membawa pulang 11 keping medali.
“Saya sampaikan bahwa kemarin tim PON Sulaweai Tengah telah kembali dari Jayapura dan membawa hasil yang maksimal yaitu membawa pulang 11 keping medali. Ini sejarah sepanjang PON dari tahun 1961 sampai tahun 2021, dan PON tahun 2021 di Papua yang paling banyak meraih medali. Perlu saya sampaikan atlet Sulteng peraih medali emas diberikan bonus Rp 250 juta dari pemerintah ditambah 1 unit rumah, ditambah lagi dari sponsor Poso energi Rp. 50 juta,” jelasnya.
Supardin berharap kepada para atlet khususnya untuk atlet basket terus berlatih mempersiapkan diri, apalagi kata ia kedepannya akan menghadapi Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) tingkat Kabupaten Parimo bulan November 2021 dan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Buol tahun 2022.
“Untuk itu saya menghimbau kepada anak-anak saya, adik-adik saya, mulai sekarang mari kita berlatih untuk mempersiapkan diri kita. Event kedepan pertama adalah Porkab yang direncanakan November bulan depan, dan target kita di Porprov Buol nanti Cabor basket Parigi Moutong bisa berprestasi,” ujarnya. (FHL)
