Palu, Alkhairaat.com – Palu, ketua Bawaslu Republik Indonesia Rahmat Bagja sebutkan program pengawasan partisipatif merupakan program prioritas nasional.
“Program dari pengawasan partisipatif seperti ini tetap akan digalakan, karena sudah masuk dalam RPJMN dari pemerintah sehingga menjadikan pengawasan partisipatif ini sebagai program prioritas nasional” sebutnya saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Tahun 2022 di kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sosialisasi yang digelar oleh Bawaslu Republik Indonesia itu bertempat di Cafe Tanaris Jl Juanda, Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (23/11/2022).
Rahmat Bagja menuturkan bahwa pihaknya saat ini fokus terhadap masyarakat rentan dalam pengawasan pemilu partisipatif.
“Terhadap masyarakat rentan seperti masyarakat adat, perempuan sehingga nanti ada pendidikan buat mengawas. Kemungkinan kita akan berpusat pendidikan pengawas partisipatif kedepan untuk pelatihan saksi,” ujar Rahmat Bagja.
“Ada beberapa kegiatan yang menjadi program dari Bawaslu, yang pertama adalah pojok pengawasan, kemudian ada forum warga, yang kemudian ada pusat pendidikan pengawasan partisipatif ini nantinya yang akan menyasar kelompok-kelompok diantaranya kelompok masyarakat, kelompok organisasi perempuan, kemudian untuk teman-teman penyandang disabilitas, dan teman-teman dari partai politik, yang mana nantinya Bawaslu akan membuat pengawasan partisipatif untuk Partai Politik untuk membekali saksi dari partai politik” lanjut Bagja.
Lebih lanjut Ketua Bawaslu Republik Indonesia periode Tahun 2022-2027 itu juga mengatakan, tahun-tahun sebelumnya saat dilakukan pelatihan saksi di TPS tidak berjalan maksimal.
“Dulu pelatihan saksi tidak mencapai target, sekarang kita tidak akan melakukan pelatihan saksi per TPS tapi akan ada pelatihan dimasing-masing DPC dan Ranting yang nanti akan mendidik dan melakukan pelatihan kepada teman-teman saksi di TPS,” kata Ketua Bawaslu RI tersebut.
Menurut Bagja, Badan Pengawasan Pemilihan Umum akan fokus melatih DPC dan Ranting dalam pengawasan Pemilu partisipatif.
“Jadi kedepan yang kita latih adalah DPC dan ranting, itu sekaligus merubah sekolah kader difokuskan ke Pemilih pemula atau berusia 30 tahun kebawah. Untuk di sekolah kader itu tidak hanya diajarkan sebagai non partisan karena kader-kader Partai Politik adalah masyarakat yang perlu dilatih sehingga kami anggap teman-teman Partai Politik dan mitra Bawaslu untuk menjalankan semua proses penyelenggaraan pemilu dan pengawasan sesuai dengan Perundang-undangan,” tuturnya.
Hadir dalam kegiatan Sosialisasi itu antara lain Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu Sulteng Jamrin, anggota Bawaslu Sulteng Nasrun, Rasyidi Bakry dan Darmiati, serta Bawaslu Kabupaten/Kota, Perwakilan Bupati Sigi dan Walikota Palu, Polda Sulteng, Kabinda Sulteng, Kajati, DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kesbangpol Sulteng, Lanal Palu dan KPU Sulteng.(MTG)