Palu, Alkhairaat.com– Baru-baru ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meluncurkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Fahriyanto S Maso’ama mengatakan, Parigi Moutong salah satu kabupaten penerima manfaat sasaran program tersebut adalah masyarakat Pedesaan yg memiliki penghasilan sangat rendah, Selasa (05/07/2022).
“Program ini akan lebih tepat sasaran bila Putra Putri Parigi Moutong dapat ikut Andil dalam penyaluran Bantuan Tersebut untuk menjadi pendamping dilapangan dalam proses Pembangunanya”,kata Fahri pada media ini.
Ia pun sangat menyayangkan dari semua daftar pendampingan pembangunan perumahan rakyat yang lolos sebagaian besar dari luar daerah parigi moutong.
“Bukan hanya kali ini saja hal seperti ini terjadi, bahkan ada beberapa Program kementerian di Parigi Moutong tidak melibatkan Putra Putri Parimo, sebut saja Program PAMSIMAS yang beberapa bulan di lakukan seleksi penerimaan Pendamping”, ungkapnya.
Menurutnya pemerintah daerah memiliki kekuasan yang otonom untuk merekomendasikan dan memprioritaskan putra putri daerahnya agar bisa ikut dalam setiap program kementrian.
“Saya fikir pemerintah daerah harus memperhatikan ini dan terus berupaya, banyak putra-putri lulusan perguruan tinggi daerah kita masih belum bekerja, tak terserap sumberdayanya melalui program kementerian ini adalah momentum tetapi sayangnya tidak di maksimalkan”, sambung Fahri.
Menurutnya melibatkan putra putri daerah selain untuk menyerap sumber daya juga dapat memeksimalkan dalam mengawal program BSPS.
“Melibatkan Para putra-putri daerah selain untuk menyerap sumber daya yang ada mereka lebih maksimal dalam mengawal program perumahan ini karena Program BSPS ini rata-rata di daerah terpencil komunikasi dengan masyarakat disana tidak mudah kalau orang luar daerah karena sebagian besar mereka memakai bahasa daerah yang tentu hanya orang sesama daerah bisa mengerti dan memahaminya”, ucapnya.
Fahriyanto yang juga merupakan Wakil Ketua DPD KNPI Sulteng menyayangkan ketidakterbukaan Pemda perimo kepada publik.
“Setiap ada program seperti ini atau yang membutuhkan tenaga kerja, selalu saja tidak terbuka kepada publik informasinya entah apa alasanya padahal banyak anak-anak daerah kita berkompeten untuk ikut andil”, ujarnya.
Selain itu salah satu alasan Pemda Parimo mengupayakan Tomini Raya dan Moutong dimekarkan untuk memaksimalkan Pelayanan dan membuka lapangan kerja terhadap masyarakat.
“Tetapi saat ini ada kesempatan putra-putri daerah malah diabaikan begitu saja bagi saya selaku putra daerah parimo sangat menyangkan hal ini. Ini menjadi evaluasi dan catatan buruk pemda parimo”, pungkasnya. (MTG)