Palu, Alkhairaat – Polda Sulawesi Tengah memastikan penanganan kasus dugaan penghinaan terhadap almarhum Al-Habib Idrus Bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua terus berjalan dan menjadi atensi utama penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditressiber).
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono, mengungkapkan pada Rabu (3/7/2025) bahwa penyidikan kasus ini berada di bawah pimpinan langsung Dirreskrimsus Kombes Pol Taufik Sugih Adhadi yang memimpin langsung langkah-langkah penyidikan di berbagai daerah.
“Kami pastikan kasus penghinaan terhadap Guru Tua menjadi atensi penyidik Ditressiber Polda Sulteng. Setiap langkah penyidikan dilakukan secara profesional sesuai standar prosedur tindak pidana ITE,” ujar Djoko.
Djoko menjelaskan bahwa hingga saat ini penyidik telah memeriksa total 12 saksi dan 7 ahli. Beberapa di antaranya diperiksa di luar Sulawesi Tengah, yakni Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta.
“Di Bantul Yogyakarta kami memeriksa 4 saksi termasuk terlapor MFP alias GFP, di Surabaya 1 saksi, dan di Jakarta 1 saksi. Kami juga sudah memeriksa ahli pidana dan ahli sosiologi hukum dari Universitas Trisakti, serta ahli bahasa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” ungkapnya.
Selain pemeriksaan saksi dan ahli, penyidik juga melakukan penggeledahan dan penyitaan di Pondok Roudlotul Fatihah, Pleret, Bantul. Barang bukti yang diamankan antara lain satu unit iPhone 13 Pro Max, MacBook Pro M1, AirPods, blangkon hitam, kemeja koko hitam motif kotak, kaos abu tua, serta akses akun email gusfuadchanel@gmail.com.
Djoko menyebut, langkah selanjutnya penyidik akan menggelar perkara untuk menentukan status tersangka dalam kasus ini.
“Penyidikan terus berproses. Pihak pelapor atau keluarga bisa berkoordinasi dengan Dirressiber atau tim penyidik untuk perkembangan terbaru,” pungkasnya.***
