Palu,Alkhairaat.com – Organisasi kepemudaan Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) kembali menggelar demonstrasi didepan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (10/12/2019).
Sebelumnya pendemo melangsungkan orasinya didepan Kantor DPRD Kota Palu, kemudian menuju Kantor DPRD Sulteng dan berakhir didepan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulteng.
Diketahui aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Internasional tanggal 9 Desember dan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional 10 Desember.
Demo kali ini LS-ADI fokus menyoroti sejumlah permasalahan di daerah yang dianggap terdapat praktek korupsi.
Ketua LS-ADI Ruli mengatakan demonstrasi itu dilakukan bengkat dari ketulusan niat untuk tegas memberantas korupsi di bumi tadulako.
Merespon permasalahan di Kota Palu, aksi diikuti puluhan anggota LS-ADI itu mempersoalkan tentang pembayaran utang berkisar Rp. 14 Miliar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu kepada PT. Global Daya Manunggal terkait pembangunan jembatan IV Kota Palu, pasalnya pencairan dana tersebut dinilai terdapat banyak kejanggalan.
“Kami dari LS-ADI menemukan kejanggalan-kejanggalan terkait pembayaran hutang kepada PT. Global Daya Manunggal, pasalnya pencairan dana Rp. 14 Miliar itu dilakukan berselang tiga minggu setelah bencana, ketika masyarakat masih dalam kondisi berduka. Warga masih tinggal di pengungsian, bahkan saat itu banyak masyarakat tidak punya tenda pengungsian. Sebenarnya ada apa ini,” kata Ketua Umum LS-ADI Ruli S. Alim.
Padahal, kata Ruli, dimasa kepemimpinan Rusdy Mastura sebagai Walikota Palu telah menolak permintaan PT. Global Daya Manunggal untuk pembayaran tambahan Rp. 14 Miliar, karena tidak ada rekomendasi Menteri Keuangan maupun Menteri Dalam Negeri untuk dijadikan dasar hukum. Oleh karen itu pembayaran utang miliaran ditengah situasi trauma kebencanaan, pendemo menduga terdapat itikad buruk para pemangku kepentingan.
“Kami tidak rela apabila masyarakat Kota Palu notabee korban bencana di politisasi hanya untuk mendapat keuntungan. Kami tidak rela ada koruptor sampai saat ini masih berkeliaran. Atas hal ini kami tertantang untuk memberantas koruptor agar supaya secepatnya diusut tuntas,” tutur Ruli (Shrl)