Parimo, Alkhairaat.com- Pengurus Daerah Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menggelar Doa bersama untuk para korban longsor di lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI) di desa Buranga yang dilaksanakan di masjid Babussa’adah, Selasa, (02/03/2021).
Acara Doa bersama itu, dihadiri oleh perwakilan Polsek Ampibabo, Kanit Binmas Ipda Arman, dewan penasehat sekaligus pendiri LS-ADI Habib Mohammad Sadig Alhabsy, imam masjid babussa’adah, ketua PD LS-ADI Kabupaten Parimo Idrus, ketua PKC LS-ADI Ampibabo Moh Fikri serta masyarakat desa Buranga. Adapun perwakilan dari DPRD Kabupaten Parimo tidak menyempatkan hadir dalam acara tersebut.
Ketua pengurus daerah LS-ADI kabupaten Parimo Idrus dalam sambutannya mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak perlu saling menyalahkan. Menurutnya, bencana tersebut sebagai evaluasi kedepan agar tidak terjadi hal serupa.
“Bencana ini terjadi bukan atas keinginan kita dan mari kita sama-sama mendoakan kepada seluruh korban pada kejadian tersebut dan dalam kejadian ini kita tidak ingin menyalahkan siapapun tapi bagaimana kita bisa mengevaluasi apa yang terjadi sehingga kedepannya tidak terjadi lagi,” ucap Idrus.
Ia juga menyampaikan bahwa sampai saat ini tidak sudah ada lagi aktivitas di area pertambangan kemudian beberapa alat berat juga sudah di bawa ke Polres Parimo untuk diamankan.
Sementara itu, Dewan Penasehat LS-ADI Habib Mohammad Sadig Alhabsy mengaku senantiasa akan selalu berpartisipasi kepada masyarakat.
“Makanya kita mengadakan kegiatan doa bersama karena jujur saya sendiri tidak mengenal siapa saja yang menjadi korban di kejadian ini, tapi karena kami Indonesia hanya ini yang dapat kami lakukan dan untuk yang lain-lain itu ya maklumlah kami juga punya keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan,” ujar Habib Sadig.
Selanjutnya, pihak Polsek Ampibabo juga turut mengucapkan bela sungkawa atas beberapa korban longsor di PETI desa Buranga tersebut.
“Mari sama-sama kita mendoakan seluruh korban dan perlu kami informasikan supaya tidak simpang siur seperti jumlah korban yang meninggal dunia jumlahnya yakni 7 orang dan semua sudah ditemukan dan tidak ada lagi yang melaporkan kepada kami bahwa ada korban lain, semuanya sudah di clearkan dan dari pihak Basarnas juga sudah kembali ke Palu,” tandas Ipda Arman. (MTG)