Palu, Alkhairaat.com – SMA Al-Azhar Mandiri Palu bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako melaksanakan kegiatan Sosialisasi Buku KH. Rustam Arsyad: Seorang Pendidik, Ulama dan Politisi untuk Materi Pembelajaran Sejarah di SMA Al-Azhar Mandiri Palu, pada Kamis (21/08/2025) pagi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat dosen Pendidikan Sejarah Universitas Tadulako, yang diikuti oleh mahasiswa pendidikan sejarah, guru, serta siswa-siswi SMA Al-Azhar Mandiri Palu.
Tim dosen yang terlibat kegiatan tersebut diantaranya Dr. Haliadi, S.S., M.Hum., Ph.D., Prof. Dr. Juraid, M.Hum., Ismail, S.Pd., M.Pd., Wilman D. Lumangino, S.Pd., M.A., dan Ika Nur Jayanti, S.Pd., M.Pd.
Dalam sosialisasi ini, para narasumber secara bergantian membedah isi buku biografi KH. Rustam Arsyad. Materi pertama disampaikan oleh Ismail, S.Pd., M.Pd. yang mengulas sosok KH. Rustam Arsyad sebagai seorang pendidik.

Sosialisasi kemudian dilanjutkan oleh Wilman D. Lumangino, S.Pd., M.A. yang membahas peran beliau sebagai seorang ulama. Sementara itu, Dr. Haliadi, S.S., M.Hum., Ph.D. memaparkan kiprah KH. Rustam Arsyad sebagai politisi santri. Rangkaian diskusi kemudian disimpulkan oleh Prof. Dr. Juraid, M.Hum., dengan moderasi dari Ika Nur Jayanti, S.Pd., M.Pd.
KH. Rustam Arsyad sendiri dikenal sebagai murid generasi kedua dari Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, ulama besar pendiri Alkhairaat yang membawa Islam pada periode Ilmu Pengetahuan di Sulawesi Tengah.
Warisan keilmuan tersebut kemudian diteruskan oleh putra beliau, Drs. H. Abdul Basit Arsyad, M.Pd., yang saat ini menjabat sebagai Direktur Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa dan mahasiswa dapat lebih mengenal sosok KH. Rustam Arsyad sekaligus menjadikan nilai-nilai kepemimpinan, keilmuan, dan perjuangan beliau sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pembelajaran sejarah.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar sosialisasi buku, tetapi juga sarana untuk memperkaya pengetahuan sejarah lokal yang bisa dijadikan bahan ajar di sekolah. Dengan demikian,
generasi muda dapat memahami nilai-nilai luhur dari tokoh daerahnya,” ujar salah satu narasumber.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara siswa dan pemateri, yang menambah antusiasme peserta dalam menggali lebih dalam pemikiran dan kiprah KH. Rustam Arsyad.(MTG)