Palu, Alkhairaat.com- Maraknya beredar informasi dan berita-berita hoax saat ini serta ujaran kebencian yang berbau fitnah,dan paham Radiklisme membuat keprihatinan diberbagai kalangan.
Terlebih di masa Pandemi Covid-19, masih banyak beredar berita hoax yang tersebar, khususnya di media sosial (Medsos).
Ketika ini dibiarkan atau sengaja diciptakan, tentunya menambah jurang perbedaan di antara anak bangsa dan berdampak pada pecahnya persatuan dan kesatuan benegara.
“Berharap adanya penegakan hukum untuk memberantas para pelaku dan penyebar berita hoax yang dinilai sangat meresahkan masyarakat di Indonesia, termasuk Warga Sulawesi Tengah,” ungkap ketua pemuda hijrah kabupaten Morowali Zhohir abdullah, Selasa (16/03/2021).
Zhohir Abdullah juga menyerukan kiranya masyarakat untuk tetap bersatu dalam menangkal paham radikalisme, berita bohong, ujaran kebencian dengan intimidasi serta teror menakut-nakuti masyarakat .
“Olehnya masyarakat harus tetap bersama dan bersatu menangkal paham Radikalisme dan berita Hoax agar kita tidak mudah percaya dengan berita bohong dan fitnah, sebelum kita mengetahui sumber kebenaranya untuk di sebarkan,” pintanya.
Ia menghimbau masyarakat jangan khawatir dan takut, karena aparat Kepolisian sebagai penegak hukum dan ketertiban telah menjamin keamanan dan keselamatan masyarakatnya.
“Kita anak bangsa, bersatu di dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika harus kita pahami benar-benar. Jangan mau terhasut dengan berita bohong yang tidak bertanggung jawab yang bisa memecah belah sesama anak bangsa,” tegas Zhohir Abdullah.
Zhohir mengaku, pertanda dukungan kepada pemerintah dalam penanganan Covid-19 dengan mengimbau kepada Seluruh masyarakat Sulteng untuk terus menjalankan protokol kesehatan di saat pandemi Covid-19, dan mendukung pemerintah dalam program vaksinasi yang saat ini sementara berjalan.
“Saya tidak akan bosan dan terus mengingatkan kepada kita semua, mulai dari keluarga, sahabat dan siapapun untuk terus menjalankan protokol Covid-19, dengan 3 M mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (***)
