Palu, Alkhairaat.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, sistem akuntansi Indonesia harus berorientasi hasil bukan prosedur.
Jokowi menyampaikan hal ini saat membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Istana Negara, Jakarta..
Di awal sambutannya, Presiden mengingatkan, pengelolaaan keuangan negara tidak boleh lagi hanya dipandang pada urusan teknis, tapi harus mengarah ke hasil yang berkualitas.
Menurut Jokowi, selama ini banyak terjadi pemborosan pada pengelolaan APBN maupun APBD. Hal itu terjadi karena penggunaan tenaga dan pikiran dalam bekerja hanya dihabiskan untuk melengkapi prosedural saja.
“Sistem akuntansi kita harus kita arahkan bukan kepada prosedural, tapi harus diubah ke orientasi hasil. Hasil pun juga harus berkualitas, arahnya mesti ke sana semuanya, karena kalau tidak, banyak terjadi inefisiensi dari APBN maupun APBD,” kata Jokowi, sebagaimana dikutip dari Antaranews.com, Kamis (14/9).
Presiden juga mengatakan, selain hal di atas, faktor penyebab terjadi banyaknya inefisiensi pada penggunaan anggaran disebabkan kegiatan kerja yang tidak ada keterkaitannya dengan sasaran pembangunan.
Menurutnya, selama ini kita hanya terjebak pada aturan begitu banyak, yang justru banyak juga yang melanggar.
“Yang lalu-lalu kita terlalu banyak membuat aturan, pagar dibuat tinggi-tinggi, tapi yang lompat juga masih banyak. Buat apa tinggi tinggi kalau yang lompat masih banyak,” kata Jokowi. (Fais)
