Palu, Alkhairaat – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengapresiasi perkembangan positif perekonomian daerah yang ditandai dengan inflasi yang tetap terkendali serta pertumbuhan sektor pariwisata dan ekspor. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah di Kantor BPS Sulteng, Selasa (1/7/2025).
Hadir mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, bersama para pimpinan OPD, instansi vertikal, dan mitra pembangunan. Dalam kesempatan itu, Plt. Kepala BPS Sulteng, Imron Taufiq J. Musa, memaparkan bahwa inflasi bulan Juni 2025 tercatat hanya 0,05 persen (month-to-month), dengan inflasi tahunan sebesar 2,47 persen (year-on-year) dan year-to-date sebesar 2,57 persen.
“Angka ini menunjukkan bahwa inflasi di Sulawesi Tengah masih terkendali dan dalam batas yang sehat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Imron.
Kontributor utama inflasi bulanan berasal dari kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, terutama emas perhiasan, sabun mandi, dan hand body lotion. Sementara secara tahunan, inflasi didorong oleh kenaikan harga pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Perawatan Pribadi, serta Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran.

Di sektor lain, pariwisata Sulawesi Tengah terus menunjukkan tren positif. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) asal Sulteng mencapai 896,58 ribu perjalanan atau naik 14 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara perjalanan wisnus menuju Sulteng tumbuh 12,25 persen menjadi 914,26 ribu perjalanan. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang juga meningkat menjadi 48,97 persen, naik 4,51 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor Sulawesi Tengah pada Mei 2025 mencapai US$1.968,45 juta, naik dari periode yang sama tahun lalu. Besi dan baja menjadi komoditas unggulan dengan kontribusi 65,3 persen, sebagian besar diekspor ke Tiongkok. Sementara itu, impor turun menjadi US$863,07 juta, dengan Bahan Bakar Mineral sebagai komoditas terbesar.
Asisten II Rudi Dewanto menyampaikan apresiasinya kepada BPS atas data yang akurat dan bermanfaat dalam mendukung kebijakan pembangunan. “Data BPS menjadi fondasi penting dalam merumuskan kebijakan responsif dan tepat sasaran. Pemprov Sulteng terus berkomitmen mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dengan sinergi data dan kebijakan,” ujar Rudi.
Kegiatan BRS ini menjadi bentuk transparansi pemerintah dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada publik serta memperkuat kolaborasi antarlembaga demi menjaga laju positif perekonomian Sulawesi Tengah.***