Palu, Alkhairaat.com – Pengamat UGM, Fahmy Radhi, menilai, rencana PT PLN (Persero) adakan impor gas alam cair dari Singapura dapat memicu masuknya mafia migas.
“Impor gas akan menjadi sasaran mafia migas untuk berburu rente seperti yang terjadi pada impor BBM,” Kata Fahmy, sebagaimana dikutip dari Antaranews.com, Rabu(13/9).
Menurut Fahmy, pihak PLN seharusnya mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai pemanfaatan dalam negeri sebelum mengambil opsi impor tersebut.
Hal ini dikhawatirkan jika PLN dan industri ramai-ramai impor, maka dapat mematikan industri gas dalam negeri.
Dengan terpuruknya industri gas dalam negeri, lanjut Fahmy, maka akan memicu ketergantungan impor gas yang berpotensi menguras devisa negara.
“Mestinya pemerintah mengatasi akar masalah mahalnya harga gas di dalam negeri, akibat adanya trader non pipa dan juga keterbatasan pipa untuk meningkatkan distribusi gas dari hulu ke konsumen akhir yakni industri dan PLN, ketimbang mengambil opsi impor,” ujarnya.
Pengamat UGM itu juga mengatakan, ke depannya kebutuhan gas pembangkit listrik PLN akan semakin meningkat. Hal itu dinilai akan membuat BUMN listrik menjadi tergantung terhadap ketersediaan pasokan gas. Oleh karena itu, lanjutnya, kita harus memiliki sendiri fasilitas penampung gas baik terapung maupun darat.
“Dengan memiliki fasilitas sendiri tersebut, maka PLN dapat menampung persediaan gas yang dibutuhkan, sebagai savety stock atau persediaan gas yang harus dipertahankan dalam jumlah tertentu,” ujarnya. (Sup)